Namun, pernyataan ini menimbulkan keganjilan serius. Beberapa jam setelah tragedi memilukan tersebut, Dedi sempat mengeluarkan pengakuan yang kontradiktif, menyatakan sama sekali tidak mengetahui adanya acara syukuran pembagian makanan gratis untuk warga.
"Secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu (syukuran makan bersama)," ujarnya.
Pergeseran narasi dari "tidak tahu sama sekali" menjadi "tahu, dengan jadwal penyelenggaraan malam hari” sontak memicu beragam spekulasi di tengah masyarakat.
Baca Juga: Siapa Putri Karlina Menantu Dedi Mulyadi? Ini Profil Wakil Bupati Garut yang Jadi Sorotan Publik
Pesta Pernikahan yang Berubah Menjadi Investigasi Kematian
Pernikahan Maula Akbar dengan Luthfianisa Putri Karlina yang merupakan putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, seharusnya menjadi momen kebahagiaan yang tak terlupakan.
Sayangnya, acara yang megah ini kini berubah menjadi arena investigasi mendalam.
Fokus kini bergeser pada pencarian pihak yang paling bertanggung jawab atas hilangnya tiga nyawa warga yang ingin menikmati makanan gratis di acara tersebut.
Tragedi ini tidak hanya menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, tetapi juga menyoroti pentingnya perencanaan dan pengawasan acara berskala besar, terutama yang melibatkan keramaian publik.
Baca Juga: Siapa Putri Karlina Menantu Dedi Mulyadi? Ini Profil Wakil Bupati Garut yang Jadi Sorotan Publik
Insiden ini meninggalkan banyak pertanyaan. Siapa sebenarnya yang berinisiatif menggelar pesta rakyat di siang hari? Mengapa ada perbedaan informasi antara pihak penyelenggara dan Dedi Mulyadi?
Tak hanya itu, bagaimana standar keamanan dan pengelolaan massa diterapkan dalam acara tersebut? Pihak berwenang diharapkan segera mengusut tuntas kasus ini agar kebenaran terungkap dan keadilan bagi para korban dapat ditegakkan.