BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi siap menjalankan proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) atas adanya rencana revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang perluasan cakupan penerima program dari 12 jadi 33 kabupaten/kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yudianto mengatakan, proyek tersebut akan berjalan sesuai arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), Zulkifli Hasan guna mendorong percepatan pelaksanaan proyek pengelolaan sampah berbasis energi listrik di daerah.
"Pemerintah daerah punya tanggung jawab mempercepat pembangunan PSEL, di antaranya penyiapan lahan, pembiayaan pengelolaan sampah, serta angkut-kumpul-buang. Kalau secara kesiapan, Pemerintah Kota Bekasi sudah siap melaksanakan," kata Yudianto di kantor Pemkot Bekasi, Senin, 21 Juli 2025.
Yudianto menegaskan, Pemkot Bekasi sudah siap melaksanakan PSEL baik secara teknis dan administratif. Saat ini, pihaknya hanya menunggu terbitnya Perpres terbaru sebagai payung hukum.
Baca Juga: Jam Masuk Sekolah 06.30 Tak Cocok di Kota Bekasi
"Sekarang kita masih menunggu revisi Perpres 35. Sambil jalan, kita sudah bentuk Ketua Simpul dan Pokja. Kita juga sudah merujuk pada Permen 7 Tahun 2023 yang mengatur skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha)," tuturnya.
Sementara itu, DLH Kota Bekasi akan menggelar sounding market untuk menjajaki minat para investor terhadap proyek PSEL, Selasa, 22 Juli 2025.
"InsyaAllah pada hari Selasa besok kita akan melakukan sounding market terkait dengan PSEL. Kita ingin tahu sejauh mana peminat-peminat yang tertarik untuk berinvestasi di PSEL ini,” ujarnya.
Sejauh ini, belum ada proyek PSEL berskala besar berbasis energi listrik beroperasi di Indonesia. Dengan adanya peluang ini, Kota Bekasi akan menjadi daerah pertama pemilik proyek PSEL.
Baca Juga: Buaya Sepanjang 1 Meter Gegerkan Warga Bantargebang Bekasi, Ternyata Peliharaan
“Yang ada kan baru gasifikasi seperti di Benowo, Surabaya, dan Putri Cempo, Solo. Kalau PSEL skala kecil mungkin ada, tapi belum ada yang besar dan berbasis listrik penuh,” katanya.
