POSKOTA.CO.ID - Banyak yang mungkin mencibir ketika seorang pemuda usia 22 tahun menyatakan ingin membangun kekayaan senilai Rp100 miliar hanya dalam dua tahun. Tapi di balik pernyataan itu, tersimpan strategi yang tidak hanya realistis, tapi juga relevan dengan lanskap ekonomi saat ini.
Pemuda ini bukan hanya berbicara besar. Ia menyusun rencana jangka panjang yang berdasar pada riset mendalam, pemahaman industri, serta pengalaman langsung membangun bisnis.
Melansir dari channel Youtube @Timothy Ronald, dalam video dokumentasinya, ia membeberkan langkah-langkah yang akan ia ambil, dengan fondasi kuat pada sektor edukasi praktikal dan pemanfaatan aset digital.
Di tengah maraknya konten “cepat kaya” yang dangkal, video ini justru memberikan pendekatan yang jujur. Ia tak berusaha menipu diri sendiri menyadari bahwa untuk menjadi konglomerat, dibutuhkan puluhan tahun dan disiplin panjang. Namun, ia memilih untuk mendokumentasikan proses berpikir dan langkahnya agar kelak bisa jadi cermin dan pembelajaran bagi dirinya dan orang lain.
Baca Juga: Bank Jakarta Siap Dukung Persija Arungi Super League 2025-2026
Obsesinya Sejak Kecil: Konglomerat Sebagai Role Model
Sejak kecil, ia mengaku memiliki obsesi terhadap para konglomerat Indonesia. Ia mempelajari perjalanan bisnis keluarga besar seperti Salim Group, Sinarmas, hingga para pengusaha properti dan rokok. Ia tertarik pada bagaimana mereka membangun imperium bisnis dari satu sektor lalu berkembang menjadi grup multinasional.
Melihat Peluang di Edukasi Praktis
Indonesia mencatatkan sekitar 5 juta siswa masuk ke sekolah dasar setiap tahun. Namun, angka ini menurun tajam saat memasuki jenjang SMA dan SMK. Menariknya, lebih banyak siswa memilih jalur SMK karena ingin langsung bekerja. Di sinilah ia melihat celah masyarakat membutuhkan sekolah kejuruan yang mengajarkan keterampilan nyata.
“Daripada belajar digital marketing dari guru SMK, kenapa tidak langsung dari praktisi Gojek atau content creator aktif?” katanya.
Ia berencana membangun platform edukasi tempat orang bisa belajar keterampilan dunia nyata dari digital marketing, konten kreatif, hingga pemrograman blockchain langsung dari para pelakunya.
Edukasi sebagai Jalan Menuju Permanent Capital
Apa yang ia bangun bukan sekadar akademi online. Visi jangka panjangnya adalah menciptakan kampus yang menghasilkan permanent capital istilah untuk dana abadi yang tidak akan pernah ditarik keluar, seperti model endowment di kampus-kampus elite dunia.
Menurutnya, inilah kunci menjadi limited partner (LP), bukan general partner (GP) dalam dunia investasi.