PPG Angkatan II Guru Pendidikan Agama Digelar 1 September 2025, Kemenag Lakukan Akselerasi Sertifikasi

Jumat 18 Jul 2025, 10:28 WIB
Informasi pendaftaran PPG 2025 tahap 2. (Sumber: Istimewa)

Informasi pendaftaran PPG 2025 tahap 2. (Sumber: Istimewa)

Pelaksanaan PPG Angkatan II akan melibatkan para guru binaan Ditjen Pendidikan Islam, baik dari Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) maupun Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah.

Selain itu, program ini juga diikuti oleh guru mata pelajaran agama dari Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

"Khusus untuk Direktorat PAI, kami telah mengalokasikan 46.815 guru yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti PPG tahun ini," tambahnya.

Baca Juga: Eks Rektor UGM Sofian Effendi Mendadak Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi, Said Didu: Seperti Prediksi Saya

Lanjutan dari Sukses PPG Angkatan I

Kemenag sebelumnya telah menyelesaikan PPG Angkatan I Tahun 2025 dengan tingkat kelulusan mencapai 99,35 persen.

Dari total 70.215 peserta, sebanyak 69.757 guru berhasil lulus dalam program tersebut.

Ketua Panitia Nasional PPG Kemenag, Thobib Al Asyharl, mengungkapkan bahwa angka tersebut mencerminkan dedikasi guru-guru di bawah naungan Kemenag untuk meningkatkan kapasitas profesional mereka.

"Capaian ini bukan sekadar angka. Ini mencerminkan semangat para guru untuk tumbuh dan memperkuat profesionalismenya. PPG kami rancang sebagai ruang reflektif dan proses transformasi pedagogis, bukan hanya formalitas administratif untuk sertifikasi," tegas Thobib.

Komitmen Peningkatan Mutu Guru Agama

Program PPG menjadi salah satu instrumen penting dalam memperkuat kompetensi pedagogik dan profesional guru pendidikan agama.

Dengan mengikuti program ini, guru diharapkan tidak hanya memahami substansi keagamaan yang mereka ajarkan, tetapi juga mampu mengelola kelas secara efektif, menerapkan metode pembelajaran inovatif, dan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama.

Kemenag juga mendorong agar program PPG ini menjadi momentum strategis dalam mencetak guru-guru agama yang profesional, moderat, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

"Pendidikan agama memerlukan guru-guru yang tidak hanya paham secara substansial, tetapi juga memiliki pendekatan yang inklusif dan sesuai dengan semangat moderasi beragama," tutur Amien.


Berita Terkait


News Update