POSKOTA.CO.ID – Edukator keuangan Timothy Ronald menyampaikan seruan keras kepada generasi muda Indonesia untuk segera mengambil tindakan dan berhenti menunda-nunda dalam mengejar impian.
Timothy menyoroti pentingnya keberanian, aksi nyata, dan kecepatan dalam dunia yang kompetitif dan tidak ramah bagi mereka yang lamban dan penakut.
“Di luar sana ada orang yang enggak lebih pintar dari lu, tapi dia sedang ambil masa depan lu,” ujar Timothy, dikutip dalam kanal YouTube miliknya.
Timothy menekankan bahwa dunia saat ini memberi imbalan hanya kepada mereka yang berani mengambil langkah, meski disertai risiko dan ketakutan. Menurutnya, keberanian bukan berarti tidak merasa takut, melainkan tetap bertindak walaupun takut.
Baca Juga: Timothy Ronald Bongkar Pola Pikir yang Bikin Orang Tetap Miskin, Simak Penjelasannya
“Fortunes always favor the bold. Dunia ini hanya kasih hal-hal baik ke mereka yang berani,” ucapnya.
Dalam pidatonya, ia mengkritik keras pola pikir menunggu waktu yang tepat dan menyebut penundaan sebagai jalan menuju kehancuran hidup.
Secara eksplisit, Timothy menyatakan bahwa uang adalah ukuran utama dalam kehidupan modern. Ia menyebut “game of money” sebagai kompetisi global yang lebih besar dari liga olahraga manapun.
“Orang pintar akan cari duit sebanyak-banyaknya, bukan untuk diri sendiri, tapi untuk bahagiain keluarga dan bantu sesama,” kata dia.
Baca Juga: 3 Cara Dapat Rp100 Juta Pertama dalam Hidup, Intip Strategi Timothy Ronald
Timothy menyampaikan bahwa kemiskinan bukan sekadar keadaan, tapi cerminan kegagalan dalam mengambil risiko dan menyelesaikan masalah.
Dalam konteks perkembangan teknologi, Timothy menyoroti dua industri utama yang menurutnya akan mendominasi dalam lima tahun ke depan: kecerdasan buatan (AI) dan mata uang digital (cryptocurrency).
“Dari Silicon Valley sampai ke sini, semua fokus ke dua hal: artificial intelligence dan crypto,” ujarnya, sembari menyebut bahwa mereka yang tidak segera mempelajari bidang ini akan tertinggal jauh.
Ia juga mengkritik masyarakat yang terlalu tunduk pada aturan tanpa berpikir kritis, merujuk pada insiden aturan sosial saat pandemi COVID-19 yang ia nilai sebagai bentuk “uji kepatuhan”.
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Gagal Investasi? Timothy Ronald Jawab dengan 3 Prinsip Ini
“Itu lucu buat mereka. Itu tes apakah lu patuh atau enggak,” katanya, mengacu pada elite global yang disebutnya “tertawa melihat kepatuhan massa”.
Timothy menggambarkan perjuangannya dari kondisi sulit hingga mencapai posisi finansial yang mapan sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem ekonomi konvensional.
“Gua janji ketika gua sudah jadi triliuner gua akan sharing semua ilmu yang gua punya,” ujarnya.
Menurutnya, pesan yang ia sampaikan bukan sekadar motivasi, melainkan sebuah “pergerakan” untuk membebaskan individu dari belenggu sistem finansial yang dinilainya tidak adil.