Meski akhirnya memiliki supercar, penthouse, hingga beach club, ia menegaskan bahwa inti dari menjadi kaya bukanlah barang-barang mewah.
"Yang paling enak jadi kaya itu kebebasan," katanya.
Bebas memilih, bebas menolong, dan bebas dari rasa cemas soal kebutuhan hidup.
Baginya, menjadi kaya bukan soal pamer, melainkan tentang kemampuan untuk memberi lebih banyak kepada keluarga dan masyarakat.
Ia bahkan rutin membagikan jutaan rupiah kepada petugas parkir, satpam, dan pelayan restoran setiap minggunya.
"Gua suka narik Rp50 juta, terus gua bagi-bagi. Dan setiap kali datang ke tempat itu lagi, gua selalu diprioritaskan," ujarnya.
Melawan Mentalitas Pecundang
Narasumber juga menyinggung kebiasaan banyak orang yang lebih memilih main game atau bermalas-malasan daripada memikirkan cara meningkatkan pendapatan.
"Lu lebih milih naik level di game, daripada naik level di kehidupan nyata," katanya.
Baginya mindset seperti ini hanya akan membawa seseorang semakin jauh dari kesuksesan.
Ia menekankan bahwa malas berpikir adalah salah satu bentuk kemalasan paling berbahaya.
"Lu kerja keras fisik, tapi lu malas mikir apa yang harus lu lakukan untuk jadi kaya," ujarnya. Kerja keras penting, tetapi kerja cerdas dan berani mengambil risiko adalah kunci utama.
Ketimpangan Sosial Itu Nyata
Menurutnya, tidak semua manusia diciptakan setara.