“Hanya ada surat pemberitahuan umum, bahwa siswa yang tidak diterima akan disalurkan ke sekolah swasta. Tidak ada pendekatan langsung ke warga,” lanjut Ferry.
Pihak sekolah disebut enggan mengambil keputusan sepihak karena khawatir melanggar aturan.
Namun, Ferry menilai alasan itu terlalu administratif dan mengabaikan kearifan lokal yang sebenarnya bisa diakomodasi dalam juknis zonasi.
Baca Juga: Serapan APBD Tangsel Baru 32 Persen hingga Juni 2025, Mayoritas untuk Kegiatan Nonfisik
Mediasi sempat digelar Sabtu lalu antara warga, pihak sekolah, dan kelurahan. Hasilnya, gerbang dibuka sebagian hanya untuk pejalan kaki.
Belum ada kesepakatan lanjutan soal kendaraan maupun solusi jangka panjang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak SMAN 6 Tangsel terkait permintaan warga untuk memprioritaskan anak-anak sekitar. (cr-1)