JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama 24 jam penuh sejak 7 Juli 2025.
Operasi ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek.
Peristiwa bencana hidrometeorologi mencakup banjir, tanah longsor, puting beliung, kekeringan, gelombang tinggi, dan abrasi yang dipicu faktor cuaca dan iklim.
Upaya ini menyusul hujan intensitas ringan hingga lebat yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir dan berdampak langsung pada aktivitas masyarakat.
Baca Juga: Penyakit Kulit Dominasi Keluhan Warga saat Jakarta Terendam Banjir
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengatakan OMC dilaksanakan dari Pos Komando Operasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Kegiatan OMC ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam membangun kapasitas nasional modifikasi cuaca, melalui sinergi lintas lembaga serta pelibatan sektor swasta," ujar Seto, Jumat, 11 Juli 2025.
Ia menyebutkan bahwa OMC bertujuan bukan hanya untuk mencegah bencana, tapi juga mengurangi dampaknya.
"Tetapi juga menekan eskalasi dampaknya dan mempercepat proses penanganan di lapangan. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan,” ucapnya.
Baca Juga: Pramono Anung Sebut Penanganan Banjir Jakarta Lebih Baik Dibanding Daerah Lain
Hingga 10 Juli, sebanyak 18 sorti penerbangan telah dilakukan oleh dua operator, yaitu PT Alkonost dan PT Makson.