Sementara bagi Wali Kota Tangerang, Sachrudin, mengungkapkan program ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperjuangkan hak pendidikan setiap anak.
“Kami bersyukur dan mendukung penuh. Bahkan kami juga telah mengajukan agar Sekolah Rakyat dibangun langsung di Kota Tangerang agar akses lebih merata,” ujar Sachrudin dalam sambutannya saat pelepasan siswa.
Tak hanya memberikan sambutan, Sachrudin juga menyematkan harapan besar kepada para siswa. Ia percaya bahwa mereka kelak akan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Baca Juga: Link Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Sekolah Rakyat 2025, Simak Info Pengisian DRH
“Bukan hanya menjadi pintar secara akademik, tapi juga berkarakter, mandiri, dan punya jiwa sosial tinggi,” lanjutnya.
Program SR sendiri menggunakan sistem pendidikan berbasis asrama. Siswa akan tinggal, belajar, dan dibina secara penuh dalam satu lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka.
Lokasi tempat belajar yang ditetapkan untuk gelombang pertama ini adalah Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) milik Provinsi Banten yang berada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Langkah 15 siswa ini hanyalah awal dari gerakan besar membangun bangsa melalui pendidikan yang inklusif. Di tengah keterbatasan, mereka membawa harapan.
Harapan bahwa siapa pun, dari latar belakang apa pun, berhak bermimpi tinggi dan mendapat kesempatan untuk mencapainya.
Dan mungkin, suatu hari nanti, dari bangku SR ini mampu melahirkan pemimpin masa depan yang menginspirasi. Bermula dari seorang anak yang tidak menyerah pada keadaan, dan terus berjalan demi ilmu. (CR-1)