“Tapi ada urusan apa Al Ihsan diganti dengan Welas Asih? Kalau gubernur mau bikin rumah sakit baru, kasih nama Welas Asih, silahkan," ungkap HRS.
"Kenapa yang sudah ada uang dari bantuan umat kok diganti dari Al Ihsan ke Welas Asih?” sambungnya.

HRS berpendapat bahwa keputusan KDM bisa terjadi pemborosan dan bertentangan kebijakan efisiensi dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Perubahan itu juga wajib merubah data seluruh administrasi, sehingga biaya yang dikeluarkan sangat banyak dan bertentangan dengan efisiensi negara.
Kebijakan KDM ubah nama RSUD Al Ihsan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM resmi mengubah nama RSUD Al Ihsan di Baleendah menjadi RSUD Welas Asih, berdasarkan keputusan tertanggal 19 Juni 2025.
Menurut Dedi, “Al Ihsan” dan “Welas Asih” sama-sama bermakna kebaikan dan kasih sayang, perubahan ini dimaksudkan agar nama rumah sakit lebih mudah dipahami oleh masyarakat Sunda dan mencerminkan layanan yang sakral serta berkualitas.
Baca Juga: Geger Dedi Mulyadi Disiram Air oleh Pria Misterius di Bekasi, Pelaku Bawa Jimat
Dia menegaskan perubahan ini bersifat administratif melalui Surat Keputusan, sehingga tidak menimbulkan biaya tambahan dalam APBD.
Selain itu, hal ini juga ingin menghilangkan kesan keterkaitan dengan yayasan pendiri yang terbebani kasus korupsi di masa lalu.