Dewa United Digadang Jadi Kandidat Terkuat Juara Piala Presiden 2025, Ini Alasannya

Senin 07 Jul 2025, 19:24 WIB
Dewa United dan Ambisi Besar di Piala Presiden 2025 (Sumber: Dok/Dewa United)

Dewa United dan Ambisi Besar di Piala Presiden 2025 (Sumber: Dok/Dewa United)

POSKOTA.CO.ID - Turnamen pramusim Piala Presiden 2025 secara resmi dimulai pada Minggu, 6 Juli 2025. Dari berbagai pertandingan yang digelar, laga di Grup B antara Dewa United dan Persib Bandung menjadi salah satu yang paling dinanti publik sepak bola Indonesia. Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa malam, 8 Juli 2025.

Bagi Dewa United, turnamen ini bukan sekadar agenda rutin pramusim. Ia merupakan panggung strategis untuk menegaskan status mereka sebagai klub elit yang pantas difavoritkan dalam perebutan trofi domestik.

Setelah menutup musim BRI Liga 1 2024/2025 sebagai runner-up, Dewa United kini membawa modal kepercayaan diri yang tinggi.

Sebagai salah satu tim dengan rekor ofensif terbaik—mencetak 65 gol dalam 34 pertandingan Dewa United diakui publik sebagai skuad yang konsisten mempraktikkan sepak bola menyerang.

Kekuatan lini serang ini menjadi alasan mengapa banyak pihak menganggap mereka sebagai kandidat kuat untuk menjuarai Piala Presiden 2025.

Baca Juga: Mobil Dinas Propam Tapanuli Selatan Jadi Sorotan Usai Diduga Tabrak Lari, Viral di Medsos Ternyata Dipakai untuk Pacaran?

Trio Lini Depan: Stabilitas dan Ancaman yang Konsisten

Salah satu faktor yang membuat Dewa United disegani ialah keputusan manajemen mempertahankan komposisi lini serang. Ketimbang melakukan perubahan besar, pelatih Jan Olde Riekerink lebih memilih menjaga stabilitas trio maut di depan:

  • Alex Martins, penyerang asal Brasil yang sukses menjadi top skor Liga 1 musim lalu.
  • Egy Maulana Vikri, gelandang serang dengan kontribusi krusial lewat gol dan assist.
  • Taisei Marukawa, sayap lincah asal Jepang yang memiliki kecepatan serta visi kreatif.

Ketiganya bukan hanya piawai dalam mencetak gol, tetapi juga memiliki naluri kombinasi yang cair. Produktivitas Alex Martins—yang mencetak 23 gol musim lalu—membuat lini pertahanan lawan selalu waspada. Di sisi lain, pergerakan Egy dan Marukawa memecah konsentrasi penjagaan, menciptakan ruang yang dimanfaatkan rekan-rekan lain.

Format turnamen singkat seperti Piala Presiden menuntut efektivitas maksimal. Tidak ada waktu untuk adaptasi panjang. Karena itu, stabilitas trio lini depan menjadi nilai tambah signifikan. Klub yang memiliki pola serangan matang akan lebih mudah mengamankan poin dalam fase grup dan babak gugur.

Perombakan Lini Belakang: Dari Kelemahan Jadi Kekuatan

Meskipun agresif dalam menyerang, Dewa United tak menutup mata terhadap rapuhnya pertahanan musim lalu. Statistik mencatat mereka kebobolan 48 gol di Liga 1, salah satu catatan terburuk di antara tim empat besar.

Masalah utama terletak pada:

  • Transisi negatif yang lambat.
  • Kurang solidnya koordinasi antarlini saat menghadapi serangan balik cepat.

Berita Terkait


News Update