Tol Getaci Mandek di Tengah Jalan, Kenapa Pembangunannya Gagal Sampai Cilacap?

Rabu 02 Jul 2025, 11:16 WIB
Ini Alasan Proyek Tol Getaci Tak Kunjung Selesai hingga Cilacap pada 2026 (Sumber: Pinterest)

Ini Alasan Proyek Tol Getaci Tak Kunjung Selesai hingga Cilacap pada 2026 (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia terus menjadi prioritas utama pemerintah untuk menopang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas antardaerah, dan memperlancar distribusi barang maupun mobilitas masyarakat. Salah satu proyek strategis nasional yang menjadi sorotan publik adalah Tol Getaci.

Tol ini membentang sepanjang 206,65 kilometer, melintasi dua provinsi, yakni:

  • Jawa Barat (171,4 kilometer)
  • Jawa Tengah (35,25 kilometer)

Jalan tol ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020, sehingga mendapat dukungan regulasi dan percepatan dari pemerintah pusat.

Pembangunan Tol Getaci dibagi menjadi empat seksi utama:

  1. Seksi 1: Junction Gedebage – Garut (45,20 km)
  2. Seksi 2: Garut Utara – Tasikmalaya (50,32 km)
  3. Seksi 3: Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km)
  4. Seksi 4: Patimuan – Cilacap (34,35 km)

Jika keseluruhan ruas rampung, Tol Getaci akan menjadi salah satu jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Juga: Anggota DPRD Soroti Distribusi Pangan Subsidi: “Antrean Seperti War Tiket Konser”

Perubahan Skema Pembangunan: Fokus Hingga Tasikmalaya

Kabar terbaru yang disampaikan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, mengonfirmasi adanya perubahan dalam skema pelaksanaan. Tahap awal pembangunan Tol Getaci kini difokuskan hanya sampai Tasikmalaya, belum mencakup Patimuan dan Cilacap sebagaimana rencana induk.

Menurut Wilan, prioritas pembangunan seksi pertama dan kedua lebih mendesak untuk:

  • mendukung konektivitas Bandung-Garut-Tasikmalaya,
  • mengurai kepadatan jalur selatan,
  • menstimulasi perekonomian lokal.

Ia juga memastikan proyek ini tetap masuk dalam agenda pembangunan nasional, meskipun tidak tercantum dalam katalog investasi Indonesian Construction and Investment (ICI) 2025. Katalog ICI, ujar Wilan, hanya memuat sebagian proyek dari total 1.571 kilometer jaringan tol yang ditargetkan dalam lima tahun ke depan.

Skema Lelang Ulang dan Tahap Pembahasan Investasi

Sebelumnya, pemerintah sempat menjadwalkan pembangunan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Namun, dinamika pasar investasi serta evaluasi kelayakan menyebabkan rencana lelang pertama tertunda. Oleh karena itu, pemerintah kini menyiapkan proses lelang ulang yang sedang dibahas bersama Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PUPR.

Wilan menyebut, meskipun belum ada kepastian tanggal pelaksanaan lelang maupun finalisasi skema investasi, pihaknya berharap proses bisa dimulai dalam waktu dekat. Estimasi nilai investasi pada tahap awal diprediksi tetap besar, mempertimbangkan panjang jalan dan kebutuhan pembebasan lahan yang kompleks.

Tahapan Pembebasan Lahan dan Jadwal Konstruksi

Pembangunan jalan tol skala besar seperti Getaci tidak hanya bergantung pada ketersediaan dana, tetapi juga kesiapan pembebasan lahan. Berikut tahapan yang sudah direncanakan:

Seksi 1 (Junction Gedebage–Garut)

  • Pembebasan lahan: Januari 2021–Oktober 2022
  • Konstruksi: Mulai April 2022
  • Target operasi: Juli 2024

Seksi 2 (Garut Utara–Tasikmalaya)

  • Proses pengadaan lahan menyesuaikan kesiapan administrasi daerah dan kesiapan lelang

Seksi 3 dan Seksi 4 (Tasikmalaya–Cilacap)

  • Pembebasan lahan: 2026–2027
  • Konstruksi fisik: April 2027–pertengahan 2029
  • Target operasi penuh: Juli 2029

Dengan skenario baru, ruas Patimuan–Cilacap menjadi prioritas tahap kedua pembangunan setelah seksi pertama dan kedua rampung.

Urgensi Proyek dan Dampak Ekonomi

Tol Getaci bukan sekadar proyek jalan tol biasa. Kehadirannya diharapkan dapat mendukung:

  • Pertumbuhan sektor logistik wilayah selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah
  • Distribusi komoditas perkebunan, pertanian, dan industri rumah tangga
  • Penyerapan tenaga kerja lokal saat konstruksi dan operasi
  • Akses yang lebih cepat menuju pusat pertumbuhan baru di Cilacap dan kawasan pesisir selatan

Menurut analisis pemerintah, Tol Getaci mampu memangkas waktu tempuh Bandung–Cilacap hingga lebih dari 50% dibandingkan jalur nasional saat ini.

Hambatan dan Tantangan Implementasi

Proyek raksasa ini juga memiliki tantangan:

  • Topografi: banyak melintasi perbukitan dan kawasan rawan longsor
  • Sosial: kompleksitas pembebasan lahan di wilayah padat penduduk
  • Investasi: kebutuhan modal jumbo di atas Rp 50 triliun jika seluruh seksi dikerjakan serentak

Karena itu, skema bertahap menjadi solusi realistis, sembari memastikan investor memiliki kepastian hukum dan regulasi pendukung.

Dukungan Regulasi dan Rencana Strategis Nasional

Selain masuk PSN, Tol Getaci juga dipayungi kebijakan lain:

  • Perpres Nomor 109/2020 tentang Proyek Strategis Nasional
  • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024
  • Peraturan Menteri PUPR terkait tata cara pengadaan tanah dan kerja sama KPBU

Baca Juga: Pendaftaran SPMB SMP Buleleng 2025 Jalur Domisili Dibuka, Catat Syarat dan Jadwalnya

Harapan Masyarakat dan Pemerintah

Masyarakat di Garut, Tasikmalaya, hingga Cilacap menaruh harapan besar. Warga berharap pembangunan tidak hanya menjadi janji politis, tetapi dapat terealisasi sesuai target.

Di sisi lain, pemerintah memastikan komunikasi publik tetap transparan, agar perkembangan proyek dapat dipantau masyarakat.

Dengan demikian, proyek Tol Getaci mencerminkan upaya besar pemerintah dalam membangun fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Meskipun tahapan pembangunannya kini dilakukan secara bertahap, pemerintah optimistis tol ini akan menjadi penggerak transformasi infrastruktur Pulau Jawa di masa depan.


Berita Terkait


News Update