MUSTIKAJAYA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Kusnanto, membantah adanya dugaan malpraktik dalam kasus yang dialami Ratih Raynada, 30 tahun, warga Mustikajaya, Kota Bekasi.
Ratih diketahui mengalami kelumpuhan total pasca menjalani operasi caesar di RSUD Kota Bekasi beberapa bulan lalu.
Kusnanto menegaskan bahwa tindakan medis yang dilakukan tim dokter saat itu sudah sesuai prosedur. Menurutnya, kondisi Ratih yang datang dengan kehamilan 36 minggu dan posisi bayi letak lintang membuat tindakan operasi menjadi langkah penyelamatan yang mendesak.
“Pasien memang datang pertama dengan kehamilan 36 minggu, kemudian bayinya letak lintang, air ketubannya keluar-keluar, sehingga yang kita lakukan adalah menyelamatkan ibu dan bayinya itu,” ujar Kusnanto saat ditemui, Rabu 2 Juli 2025.
Ia menyebutkan bahwa keluhan yang dialami Ratih baru muncul beberapa bulan setelah persalinan. Dari hasil pemeriksaan lanjutan, diketahui bahwa Ratih mengidap penyakit Tuberculosis (TBC) tulang yang menyerang bagian leher hingga panggul.
Baca Juga: Lumpuh Usai Operasi Caesar, Ratih Kini Jadi Ibu dan Ayah bagi 4 Anaknya yang Putus Sekolah
“Keluhannya ada di tungkai bawah yang dianggap bahwa itu pasca-kehamilan, tapi begitu di-MRI, penyakit utamanya adalah TBC tulang. Jadi mulai dari tulang leher sampai ke tulang panggul. Ini yang menyebabkan memperburuk keadaan,” jelasnya.
Kusnanto menegaskan bahwa kelumpuhan yang dialami Ratih bukan akibat dari tindakan operasi caesar, melainkan karena penyakit yang dideritanya.
“Insyaallah kita selalu sesuai dengan SOP, tidak mungkin kita melalaikan pasien,” ujarnya.
Terkait penanganan lanjutan, Kusnanto menyatakan bahwa pihak RSUD Kota Bekasi telah memberikan pendampingan medis kepada Ratih, termasuk menyiapkan fasilitas rawat inap dan bekerja sama dengan Puskesmas setempat.
“Kemarin juga saat Hari Raya Idul Adha, telepon kita. Kita jemput dengan ambulans, kita siapkan rawat inapnya. Kita juga bekerja sama dengan Puskesmas,” tambah Kusnanto.