Dengan infrastruktur wisata yang kian berkembang, Pangandaran menjadi contoh kabupaten muda yang progresif dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
5. Kota Cimahi: Warisan Militer di Tengah Modernisasi
Jumlah Penduduk: 606.375 jiwa
Kota Cimahi memiliki sejarah yang unik. Pada masa kolonial Hindia Belanda, Cimahi merupakan kawasan basis militer. Sampai sekarang, julukan Kota Tentara masih melekat kuat.
Banyak bangunan tua bergaya kolonial yang difungsikan sebagai kantor, barak, atau museum sejarah militer. Potensi heritage tourism Cimahi terus dikembangkan pemerintah setempat.
Selain itu, Cimahi kini tumbuh sebagai kawasan industri penyangga Bandung. Kendati penduduknya belum sebesar kota satelit lain, Cimahi menunjukkan dinamika pembangunan perkotaan yang pesat.
Baca Juga: Kenapa Akun IG Netty Ratna Wulan Diserbu Netizen? Disebut Nikita Mirzani Sebagai Ibu dr Reza Gladys
Kota Tasikmalaya: Sentra Kerajinan dan Kota Santri
Jumlah Penduduk: 759.370 jiwa
Kota Tasikmalaya, meski populasinya lebih besar dibanding lima kota sebelumnya, tetap termasuk daerah dengan penduduk relatif sedikit dalam konteks Jawa Barat.
Tasikmalaya dikenal sebagai Kota Santri karena memiliki jaringan pondok pesantren yang luas dan menjadi pusat studi Islam.
Selain identitas religius, Tasikmalaya tersohor sebagai sentra produksi payung geulis, kerajinan bordir, sandal kelom geulis, dan berbagai produk anyaman yang sudah dikenal hingga mancanegara.
Produk kerajinannya rutin tampil dalam pameran nasional maupun internasional sebagai ikon ekonomi kreatif daerah.
Meskipun nama-nama seperti Bandung, Bogor, atau Bekasi lebih sering mendominasi pemberitaan, enam kabupaten dan kota tersepi di Jawa Barat ini menjadi bukti bahwa ukuran populasi bukanlah satu-satunya tolok ukur kemajuan daerah.