Cara Tetap Tenang di Tengah Krisis Global: 9 Nasihat Stoik untuk Ketenangan Batin

Kamis 26 Jun 2025, 17:30 WIB
Ilustrasi meraih ketenangan dengan prinsip Stoikisme saat menghadapi krisis global. (Sumber: Freepik)

Ilustrasi meraih ketenangan dengan prinsip Stoikisme saat menghadapi krisis global. (Sumber: Freepik)

Saat ini, fokuskan energi dengan menggunakan waktu dengan bijak, tidak panik, dan melakukan upaya terbaik untuk memperlambat penyebaran virus.

Lepaskan kekhawatiran tentang durasi pandemi atau dampaknya yang tak bisa kita ubah. Fokus pada apa yang bisa Anda lakukan, sekecil apa pun itu, dan lakukanlah.

Fokus pada Perbaikan 1 Persen Setiap Hari

“Konsentrasikan setiap menit layaknya seorang Romawi… dengan mengerjakan apa yang ada di depanmu dengan serius, tulus, lembut, rela, dan adil.” — Marcus Aurelius, Meditations.

Konsep “Atomic Habits” dari James Clear, yaitu menjadi lebih baik 1 persen setiap hari, sangat relevan. Hasilnya mungkin kecil dalam sehari, namun konsistensi selama setahun bisa membuat Anda 37 kali lebih baik.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Ini 3 Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Stres dan Meningkatkan Mood

Kita tidak tahu kapan krisis ini berakhir, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita memanfaatkan waktu untuk pengembangan diri.

Perubahan kecil setiap hari akan membentuk versi diri yang jauh lebih baik saat semua ini usai. Seperti kata Zeno, “Kesejahteraan tercapai melalui langkah kecil, tapi itu bukanlah hal yang kecil.”

Refleksikan Dampak Negatif dari Kepanikan dan Emosi Buruk

“Betapa lebih merusaknya akibat dari kemarahan dan kesedihan dibandingkan dengan penyebab awalnya.” — Marcus Aurelius.

Astronot Chris Hadfield pernah berkata, “Tidak ada masalah yang begitu buruk hingga tak bisa dibuat lebih buruk.”

Baca Juga: Tetap Aktif dan Produktif di Masa Gap Year Sebelum Kuliah, Ini 5 Aktivitas yang Bisa Dilakukan

Hal ini berlaku universal. Pernahkah Anda menyesali tindakan yang didorong kemarahan atau kepanikan? Kaum Stoikpercaya akal budi diberikan untuk mengatasi reaksi emosional tersebut.

Seneca menyarankan, “Obat terbaik untuk kemarahan adalah menunda.”


Berita Terkait


News Update