BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyoroti kasus kekerasan terhadap Meilanie, 46 tahun, ibu di Bekasi Timur yang dianiaya anak kandung hingga viral di media sosial. Ia menyebut kasus itu tak lagi sekadar persoalan keluarga.
“Persoalan ini bukan hanya persoalan keluarga. Tapi menjadi persoalan masyarakat. Dan juga menjadi persoalan di Pemerintah Kota Bekasi,” kata Tri Adhianto, Rabu, 25 Juni 2025.
Tri mengatakan, Meilanie masih mengalami trauma berat dan belum sanggup bertemu anaknya. Pemkot Bekasi akan fokus memberi pendampingan psikologis.
“Karena sampai hari ini, beliau masih belum bisa melihat putranya ataupun memberi maaf. Ini harus kita bantu pulihkan, karena anak juga bagian dari jalan surganya orang tua,” ujarnya.
Baca Juga: Wali Kota Bekasi Temui Ibu Korban Penganiayaan oleh Anak Kandung: Saya Sangat Terpukul
Ia berharap tragedi ini menjadi momen memperkuat nilai-nilai moral dan pendidikan dalam keluarga.
“Menjadi kewajiban kita menjadikan anak-anak kita berbakti, punya rasa tanggung jawab. Karena anak adalah bagian yang mengantarkan surga bagi orang tua,” tegasnya.
Tri juga mengungkap kondisi ekonomi Meilanie yang cukup memprihatinkan. Menurutnya, pemkot akan memberi perhatian dari sisi kebutuhan dasar.
“Karena beliau dalam kondisi yang berkekurangan, tentu menjadi kewajiban kita untuk melengkapi hak-hak yang seharusnya didapatkan,” jelas Tri.
Baca Juga: Soal Seragam Mirip TNI, PP Kota Bekasi: Kami Tunggu Arahan Ketua Umum
Ia mendorong korban kekerasan lainnya untuk berani melapor demi memperkuat sistem perlindungan di masyarakat.
“Ini bagian dari upaya kami memberikan ruang bagi masyarakat untuk speak up. Supaya kejadian seperti ini tidak terulang. Kami juga punya task force gerak cepat yang siap merespons setiap kasus,” tegasnya.
Tri menambahkan, langkah pencegahan kekerasan harus dimulai dari pendidikan keluarga, terutama soal hak anak dan peran orang tua.
“Masalah ini tidak bisa dipisahkan dari kondisi ekonomi, pendidikan, dan lapangan pekerjaan. Kita harus bergerak dari akar persoalan,” ujarnya.
Ia berharap kasus yang menimpa Meilanie menjadi cambuk untuk memperkuat kepedulian sosial di tengah masyarakat. (cr-3)