Obrolan Warteg: Kota Global Yang Berbudaya

Senin 23 Jun 2025, 11:07 WIB
Tiga pria duduk santai di warteg sambil berbincang soal Jakarta yang disebut sebagai kota global dan berbudaya. Salah satu dari mereka tampak antusias menunjukkan kebanggaan. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Tiga pria duduk santai di warteg sambil berbincang soal Jakarta yang disebut sebagai kota global dan berbudaya. Salah satu dari mereka tampak antusias menunjukkan kebanggaan. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Jakarta telah melampaui usianya yang ke -498 pada 22 Juni  2025. Hari ini mulai menapaki menuju usianya yang ke -499 pada tahun depan. Dan, tahun depannya lagi, 22 Juni 2027 akan genap berusia 500 tahun.

Jakarta kini berbenah bukan lagi sebagai ibu kota negara, tetapi sebagai Kota Global. Sejak memasuki usianya yang ke- 497 pada 22 Juni 2024, tema peringatan pun sudah mengusung “Jakarta Kota Global Berjuta Pesona”.

Pada hari jadinya yang ke- 498 tahun ini, tema yang diangkat juga mengusung slogan “Jakarta Kota Global dan Berbudaya”.

“Semakin mantap menjadi kota global ya,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Kehidupan Direksi BUMN Jadi Sorotan

“Mau tidak mau. Tak hanya seiring dengan perkembangan zaman, juga undang – undangnya sudah diterbitkan, bukan lagi Daerah Khusus Ibukota (DKI), tetapi menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ),” tambah Yudi.

“Pertanda adanya kemajuan . Maju selangkah sebagaimana huruf “I” menjadi “J” dalam alfabet, setelah I baru J,” kata  Heri.

“Loh mengartikannya bukan begitu. Penafsiran bisa berbeda, huruf paling depan A, huruf J itu nomor 10 berada di belakang huruf I, makin ke belakang makin mundur dong?,” kata Yudi.

“Sudah .. sudah nggak usah membahas soal alfabet. Kita kembali ngobrolin soal Kota Global,” sela mas Bro.

“Melihat tema peringatan Jakarta, slogan tahun kemarin lebih terasa, Jakarta Kota Global Berjuta Pesona,” kata Heri.

“Jakarta tak lagi ibukota, tetapi peran baru sebagai kota global. Meski tak lagi ibukota, Jakarta tak kehilangan pesonanya.Tetap menjadi pusat aktivitas , menjadi rumah bagi jutaan mimpi warganya. Bertransformasi menjadi kota global dengan keunikan dan keragaman budayanya,” tambah Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Mati Suri, Dibubarkan

 “Loh.. tema tahun ini juga lebih mengena, Jakarta Kota Global dan Berbudaya, fokus sebagai kota global dan berbudaya,”  kata mas Bro.

“Nah cukup menarik nih, slogan kota global dan berbudaya. Artinya selain menjadi kota global, juga kota yang berbudaya atau bisa ditafsirkan kota global yang berbudaya,” kata Heri.

“Bicara kota berbudaya itu sangat luas. Bukan hanya menyimpan keragaman dan keunikan budayanya, juga alamnya, lingkungannya, masyarakatnya,  peraturan daerahnya , perilakunya dan masih banyak lagi yang terkait dengan pikiran, akal budi dan adat istiadat,” urai mas Bro.

“Manusia berbudaya, jika perilakunya positif, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah dan mengembangkan diri,” kata Heri.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Jika Bersumpah Dengan Bahasa Inggris

“Berbudaya, jika mampu mengamalkan nilai – nilai luhur budaya bangsanya. Saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada, bukan mempertentangkannya,” ujar Yudi.

“Jadi poin pentingnya pada perilaku berbudaya, termasuk perilaku para aparatnya, pejabatnya untuk membangun karakter bangsa yang kuat, berintegritas dan berdaya saing tinggi menghadapi beragam tantangan sebagai kota global,” kata mas Bro. (Joko Lestari)


Berita Terkait


News Update