POSKOTA.CO.ID - Ada saran simpatik dari Bendahara Umum (Bendum) Partai Nasdem, Ahmad Sahroni kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) terkait urusan politik.
Seperti diberitakan, Sahroni menyarankan sekiranya Jokowi tidak lagi sibuk mengurus politik sebagaimana yang dilakukan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah tak lagi menjadi presiden.
“.. saran saya sebagai adik, kiranya Pak Jokowi lihat contoh Pak SBY, hidup tenang dan menikmati hidup setelah tak lagi menjadi presiden. Saya bangga lihatnya,” kata Sahroni kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Empat Pulau Dipindahkan
Usulan alias saran itu merespons pernyataan Jokowi sebelumnya yang lebih memilih PSI setelah dikabarkan masuk bursa caketum PPP. Mulanya Sahroni menilai tak ada yang salah dengan sikap politik tersebut. Namun, dia meminta urusan politik diserahkan kepada anak dan menantunya yang saat ini sedang bertugas..
“Itu saran menarik dan simpatik, tak ubahnya saran politik dari seorang adik kepada kakaknya,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Namanya saran boleh –boleh saja, apalagi memiliki hubungan historis seperti kita bertiga ini. Tak hanya sebagai teman, tetapi sudah seperti saudara, kakak adik saling mengingatkan dan memberi saran demi kebaikan,” tambah Yudi.
“Yang namanya saran tentu tujuannya baik, bukan untuk keburukan, termasuk saran politik untuk kebaikan sekarang dan masa depan. Soal diterima atau tidak, itu soal lain. Masing –masing memiliki sudut pandang tentang kehidupan,” ujar mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Spekulasi Reshuffle, Jangan Berlebihan
‘Kalau dipikir – pikir nggak keliru juga, setelah selesai menjadi pejabat negara hidup tenang, jauh dari hiruk pikuk kehidupan politik,” ujarYudi.
“Ya seperti pak SBY. Hidup tenang, menyalurkan hobi melukisnya, sesekali main gitar menyanyi dengan suara merdunya. Hati dan jiwa kian tenang, kian bijak dan istiqomah, semakin tajam inspirasi dalam memperbaiki kehidupan bagi dirinya, bangsa dan negara,” urai Heri.