POSKOTA.CO.ID - Konflik antara Iran dan Israel telah mencapai fase baru yang lebih agresif dan terbuka. Dalam beberapa pekan terakhir, kedua negara saling meluncurkan serangan militer yang menargetkan fasilitas strategis seperti pusat intelijen, rumah sakit, hingga reaktor nuklir.
Ketegangan ini tidak hanya mengguncang kawasan Timur Tengah, tetapi juga berpotensi berdampak besar terhadap stabilitas global, termasuk agenda kemanusiaan seperti pemulangan jemaah haji dari berbagai negara.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara menyeluruh kronologi eskalasi militer antara Iran dan Israel, serangan saling balas yang terjadi, serta kemungkinan dampaknya terhadap keamanan regional dan internasional.
Konflik ini mencerminkan dinamika geopolitik yang kompleks, dengan dimensi ideologis, militer, dan ekonomi yang saling terkait.
Baca Juga: Oma Ratapi Atap Rumahnya di Depok Ambruk
Serangan Rudal Iran Targetkan Fasilitas Intelijen Israel
Dunia internasional dikejutkan oleh laporan serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran terhadap sejumlah fasilitas militer dan intelijen milik Israel. Dilaporkan oleh IRNA, serangan tersebut menargetkan markas besar komunikasi C4I milik Angkatan Bersenjata Israel, serta fasilitas intelijen lainnya yang belum diungkapkan secara resmi.
C4I, yang merupakan singkatan dari Command, Control, Communications, Computers, and Intelligence, adalah sistem yang vital bagi operasi militer Israel. Serangan terhadap sistem ini merupakan indikasi bahwa Iran mencoba melumpuhkan kemampuan koordinasi tempur dan pengumpulan informasi Israel dalam jangka pendek.
Selain fasilitas militer, sejumlah media melaporkan bahwa rudal Iran juga menghantam Soroka Medical Center, rumah sakit besar di kota Beersheba, wilayah selatan Israel. Akibat serangan ini, beberapa bagian rumah sakit mengalami kerusakan signifikan, termasuk pecahnya jendela dan timbulnya asap hitam pekat dari lokasi ledakan.
Balasan Israel: Serangan ke Fasilitas Nuklir Arak
Tak lama berselang, Israel memberikan respons keras. Menurut laporan televisi pemerintah Iran, Israel meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas reaktor air berat Arak, salah satu situs nuklir paling sensitif milik Iran. Arak dikenal sebagai salah satu pusat pengolahan plutonium yang memiliki potensi militer jika diperkaya lebih lanjut.
Serangan ini menandai kelanjutan dari tuduhan Israel bahwa Iran sedang menjalankan program nuklir rahasia untuk kepentingan militer, meskipun Iran secara konsisten membantahnya dan mengklaim seluruh program nuklirnya bersifat damai.
Reaksi internasional pun bermunculan. Beberapa negara menyerukan deeskalasi dan mengingatkan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir dapat menimbulkan bencana ekologis dan krisis diplomatik berkepanjangan.