Prancis merupakan satu-satunya negara Eropa dengan kemampuan mandiri dalam seluruh spektrum sistem senjata strategis. Kapal induk Charles de Gaulle dan rudal balistik M51 menjadi andalan. Pengalaman tempur militer Prancis di Afrika dan Timur Tengah menunjukkan kapasitas operasional globalnya.
8. Jepang (PwrIndx: 0.1839)
Walaupun konstitusinya membatasi penggunaan kekuatan militer secara ofensif, Jepang terus memperkuat pertahanan melalui modernisasi Angkatan Laut dan Udara. Kapal perusak kelas Maya dan jet tempur F-35 memperkuat armadanya, sementara sistem Aegis menjaga dari ancaman rudal regional.
9. Turki (PwrIndx: 0.1902)
Turki tampil sebagai pemain penting di kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur. Drone Bayraktar TB2 yang digunakan di berbagai konflik menjadi bukti efektivitas militer modern. Pengembangan kapal induk ringan TCG Anadolu dan tank Altay menjadi bagian dari ambisi kemandirian pertahanan nasional.
10. Italia (PwrIndx: 0.2164)
Italia melengkapi 10 besar dengan armada kapal induk Cavour dan jet tempur Eurofighter Typhoon. Selain itu, keterlibatan aktif dalam NATO dan operasi penjaga perdamaian memperkuat kontribusinya dalam keamanan global.
Posisi Indonesia: Peringkat ke-13 Dunia (PwrIndx: 0.2557)
Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan dengan menempati posisi ke-13 secara global, tepat di bawah Brasil dan Pakistan.
Sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki jumlah personel aktif dan cadangan yang besar.
Berdasarkan data World Directory of Modern Military Warships (WDMMW) 2023, Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) menempati peringkat ke-4 dunia dalam kekuatan maritim dengan skor TvR 137,3.
Modernisasi sistem persenjataan, pengadaan kapal perang baru, dan penguatan perbatasan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan yang semakin diperhitungkan di kawasan Indo-Pasifik.