Link Pengumuman 1.223 Calon Mahasiswa Indonesia Lolos Seleksi Kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo 2025, Cek di Sini!

Rabu 18 Jun 2025, 16:53 WIB
Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. (Sumber: bwi.go.id)

Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. (Sumber: bwi.go.id)

POSKOTA.CO.ID - Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi merilis hasil seleksi nasional program pengiriman calon mahasiswa baru ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, untuk tahun akademik 2025.

Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh Konsorsium Pusat Bahasa (KPB) PTKIN, sebanyak 1.223 peserta dinyatakan lulus dan berhak melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses penerimaan.

Program pengiriman mahasiswa ke Universitas Al-Azhar merupakan salah satu program unggulan Kementerian Agama yang bertujuan menyiapkan generasi ulama intelektual yang tidak hanya memahami khazanah keilmuan Islam klasik, tetapi juga memiliki wawasan global dan daya saing internasional.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., menyampaikan bahwa inisiatif ini lebih dari sekadar pengiriman pelajar, melainkan sebuah ikhtiar besar dalam membentuk fondasi kepemimpinan keagamaan masa depan Indonesia.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test PPG 2025 PSE 3 Modul 2: Strategi Adaptif untuk Guru di Era Modern

"Universitas Al-Azhar adalah mercusuar keilmuan Islam yang telah berdiri sejak abad ke-10. Mengirimkan generasi muda Indonesia ke sana merupakan bagian dari strategi besar dalam membentuk ulama moderat yang mampu menjadi jembatan antara tradisi Islam klasik dan perkembangan dunia modern," ujar Amien Suyitno dilansir dari web resmi Kemenag.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, religius, dan toleran.

"Kami meyakini lulusan Al-Azhar akan menjadi wajah Islam Indonesia yang damai, inklusif, dan mencerahkan masyarakat," tambahnya.

Pelaksanaan seleksi dilakukan secara nasional di 15 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang tergabung dalam Konsorsium Pusat Bahasa.

Baca Juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025 Dibuka Mulai 29 Juni, Ini 7 Instansi yang Membuka Formasi

Proses seleksi dilaksanakan secara ketat dan transparan menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) serta sesi wawancara langsung yang menilai kesiapan akademik dan kepribadian peserta.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. Sahiron, M.A., menekankan bahwa proses seleksi berlangsung dengan prinsip transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas tinggi.

"Kami tidak hanya mencari siswa yang pintar secara akademik, tetapi juga yang matang secara mental dan memiliki semangat tinggi untuk belajar di lingkungan internasional yang kompetitif," jelas Sahiron.

Ia juga menyatakan bahwa seleksi ini merupakan hasil kerja kolaboratif dari berbagai PTKIN yang telah memfasilitasi proses secara profesional.

Baca Juga: Siapa Pemilik PT Wilmar Group? Ini Profil Lengkapnya Usai Kejagung Sita Rp11,8 Triliun dalam Skandal Ekspor CPO

"Ini bukan seleksi biasa. Kami ingin memastikan bahwa hanya pelajar terbaik yang dapat membawa nama baik Indonesia di kancah pendidikan Islam global," tambahnya.

Bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi, mereka akan memperoleh surat rekomendasi resmi dari Kementerian Agama sebagai syarat administratif untuk pendaftaran ke Universitas Al-Azhar.

Nama-nama peserta selanjutnya akan disampaikan ke Markaz Tatwir untuk mengikuti proses lanjutan seperti tahdid mustawa (penentuan tingkat kemampuan bahasa Arab), program persiapan bahasa, dan penyetaraan ijazah.

Link Pengumuman Mahasiswa Lolos Kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo 2025

Link resmi pengumuman peserta yang lolos seleksi dapat diakses di laman: https://pendis.kemenag.go.id/arsip/pengumuman-camaba-al-azhar-2025

Tahap berikutnya sangat krusial, di mana para calon mahasiswa akan ditempa lebih lanjut dalam persiapan akademik dan administratif agar memenuhi standar masuk Universitas Al-Azhar yang sangat ketat.

Sebagai institusi pendidikan Islam tertua di dunia, Universitas Al-Azhar dikenal dengan sistem pendidikan yang menggabungkan studi keislaman klasik dengan isu-isu kontemporer.

Lulusan Al-Azhar telah banyak berkontribusi di berbagai bidang, baik sebagai akademisi, ulama, pemimpin masyarakat, maupun birokrat di negara asal mereka.

Kementerian Agama berharap, dengan penguatan program ini, Indonesia akan memiliki lebih banyak kader pemimpin keagamaan yang moderat dan mampu membawa pesan Islam yang damai serta rahmatan lil'alamin.


Berita Terkait


News Update