POSKOTA.CO.ID - Pendidikan tidak hanya bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dari sisi intelektual, tetapi juga membentuk manusia Indonesia yang berkarakter kuat, berintegritas, dan mampu hidup berdampingan dalam keragaman.
Hal ini menjadi pesan utama dalam Modul 3 Topik 2 Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025, yang secara tegas menyoroti urgensi internalisasi pendidikan nilai di sekolah.
Dalam modul yang dikeluarkan oleh Ruang GTK Kemdikbudristek ini, ditegaskan bahwa pendidikan nilai tidak bisa dibebankan hanya pada mata pelajaran tertentu seperti Pendidikan Agama atau Pendidikan Pancasila. Justru sebaliknya, pendidikan nilai adalah tanggung jawab kolektif yang harus diemban seluruh pendidik tanpa terkecuali.
Baca Juga: Mengapa BSU 2025 Tidak Cair? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya
Semua Guru Bertanggung Jawab, Apa Pun Mata Pelajarannya
Pertanyaan reflektif yang sering muncul dalam pelatihan PPG adalah: Siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan karakter siswa? Jawabannya sangat jelas: semua guru.
Guru Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, hingga guru seni memiliki kontribusi nyata terhadap pembentukan karakter siswa. Setiap pelajaran bisa menjadi media penyemaian nilai seperti kejujuran, kerja sama, disiplin, tanggung jawab, hingga toleransi.
Contohnya, guru IPA bisa menekankan nilai tanggung jawab melalui tugas praktikum. Guru seni bisa membentuk jiwa apresiatif dan kolaboratif saat proyek seni kelompok. Bahkan guru matematika sekalipun dapat menyisipkan nilai ketelitian dan integritas dalam pengerjaan soal-soal.
Keteladanan: Nilai Tidak Diturunkan Lewat Ceramah Semata
Salah satu prinsip utama dalam pendidikan karakter adalah "nilai ditanamkan bukan lewat kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata". Dalam konteks ini, guru dituntut menjadi panutan yang mencerminkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
Cara berpakaian, berbicara, memberi instruksi, dan menyelesaikan konflik di kelas, semuanya merupakan media pendidikan karakter yang sangat efektif. Guru yang bersikap adil, tidak diskriminatif, serta menghargai perbedaan akan mengajarkan nilai toleransi dan keadilan jauh lebih kuat daripada teori di buku teks.
Strategi Internalisasi Nilai dalam Aktivitas Sekolah
Untuk mengimplementasikan pendidikan nilai secara efektif, guru dapat menerapkan beberapa strategi yang terstruktur dan konsisten. Berikut adalah pendekatan yang bisa digunakan:
1. Pembiasaan Positif Sehari-hari
Nilai-nilai karakter dapat dikuatkan melalui pembiasaan sederhana namun konsisten, seperti:
- Menyapa siswa di pagi hari
- Berdoa bersama sebelum dan sesudah pelajaran
- Menjaga ketertiban dengan saling mengingatkan
- Menjaga kebersihan kelas sebagai tanggung jawab bersama