Anak 7 Tahun Jadi Korban Kekerasan, Menteri PPPA Pastikan Pelaku Ditindak Tegas

Sabtu 14 Jun 2025, 11:50 WIB
Ilustrasi - Seorang anak perempuan diduga mendapatkan kekerasan dari keluarganya selama bertahun-tahun. (Sumber: Tangkap Layar Instagram/@medsos_rame)

Ilustrasi - Seorang anak perempuan diduga mendapatkan kekerasan dari keluarganya selama bertahun-tahun. (Sumber: Tangkap Layar Instagram/@medsos_rame)

JAKARTA, POSKOTA.CO.IDMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menjenguk anak berinisial MK, 7 tahun, yang ditemukan dalam kondisi terlantar dan penuh luka di Pasar Kebayoran Lama. Saat ini, korban dirawat intensif di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

“Sungguh sulit membayangkan anak seusia itu mengalami kekerasan seberat ini,” ujar Arifah dalam keterangan tertulis, Sabtu, 14 Juni 2025.

Berdasarkan pemeriksaan medis, MK mengalami luka berat. Berat badannya hanya 11 kilogram, ukuran kepala tidak simetris, terdapat luka di dagu, tulang bahu kanan patah hingga menonjol keluar, serta luka bakar lama di wajah dan telinga.

“Kondisi korban sangat memprihatinkan. Kami akan pastikan korban dirawat, dipulihkan, dan pelaku kekerasan ditindak tegas,” tegas Arifah.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Kekerasan Seksual Anak Terlantar di Kebayoran Lama Jaksel

Kemen PPPA terus berkoordinasi dengan rumah sakit, kepolisian, dan stakeholder lain untuk memastikan korban mendapat layanan medis dan pemulihan psikologis. Arifah juga menyebut belum ada keluarga yang mendampingi korban, sehingga perlindungan dan pemulihannya menjadi tanggung jawab negara.

“Saat ini, korban belum dapat memberikan keterangan secara jelas karena masih dalam proses pemulihan fisik,” ujarnya.

Arifah menegaskan negara tidak akan tinggal diam terhadap kekerasan terhadap anak. Ia juga mengajak masyarakat untuk berani melapor jika mengetahui kasus kekerasan atau eksploitasi anak.

“Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap anak-anak di sekitar kita,” kata Arifah.


Berita Terkait


News Update