Pesawat yang jatuh ini diserahkan ke Air India pada Januari 2014 dan menjadi bagian dari armada jarak jauh internasional.
Tragedi di Ahmedabad merupakan insiden fatal pertama yang melibatkan model Dreamliner dalam sejarah operasional globalnya.
Kecelakaan ini tidak hanya menjadi tragedi kemanusiaan, tetapi juga tamparan besar bagi industri penerbangan global dalam hal pengawasan teknis, pelatihan kru, dan sistem peringatan dini.
Dalam konteks India, insiden ini menjadi pengingat bahwa pertumbuhan industri penerbangan juga harus diiringi dengan investasi serius pada aspek keselamatan dan tanggap darurat.
Tragedi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad menciptakan luka nasional dan duka internasional. Dari harapan menuju langit, pesawat itu justru menghantam bumi dengan kehancuran.
Namun, dari puing-puing tersebut, kisah Ramesh Viswashkumar menjadi satu cahaya harapan yang mengingatkan bahwa setiap nyawa memiliki arti dan setiap tragedi harus menjadi pelajaran berharga.