Apa Saja yang Harus Dipersiapkan Sebelum Menerapkan Experiential Learning? Ini Penjelasannya

Kamis 12 Jun 2025, 20:22 WIB
Experiential Learning: Strategi Pembelajaran Berbasis Pengalaman Nyata dalam Dunia Pendidikan Modern. (Sumber: Pinterest)

Experiential Learning: Strategi Pembelajaran Berbasis Pengalaman Nyata dalam Dunia Pendidikan Modern. (Sumber: Pinterest)

Dengan menjadi fasilitator, guru mendorong otonomi siswa dan memperkuat rasa percaya diri mereka dalam proses belajar.

3. Aktivitas yang Menantang dan Kontekstual

Kegiatan experiential learning haruslah:

  • Menarik dan relevan dengan kehidupan siswa.
  • Memberikan tantangan nyata yang mendorong siswa untuk berpikir dan bertindak di luar kebiasaan.
  • Menciptakan situasi problematis yang membutuhkan pemecahan.

Contohnya dapat berupa proyek pengabdian masyarakat, simulasi bisnis kecil, atau studi kasus lingkungan sekitar.

4. Refleksi sebagai Inti Pembelajaran

Tahapan refleksi sangat penting dalam experiential learning karena memungkinkan siswa:

  • Menginternalisasi pengalaman.
  • Menyadari pola berpikir atau tindakan yang kurang efektif.
  • Menemukan hubungan antara pengalaman dan teori.

Guru dapat memfasilitasi refleksi melalui diskusi terbuka, jurnal harian, presentasi pengalaman, atau umpan balik kolektif.

5. Penyesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik

Setiap peserta didik memiliki latar belakang, gaya belajar, dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, penerapan experiential learning harus fleksibel dan inklusif, misalnya dengan:

  • Menyesuaikan tingkat kesulitan aktivitas.
  • Memberikan pilihan pendekatan atau topik.
  • Mengakomodasi berbagai gaya belajar (visual, kinestetik, auditori).

Hal ini akan meningkatkan kenyamanan belajar serta partisipasi aktif siswa.

Baca Juga: Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Dinkes Kota Tangerang Kerahkan 20 Petugas dan 2 Ambulans

Implementasi di Dunia Pendidikan Indonesia

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, penerapan experiential learning mulai banyak diadopsi, khususnya dalam:

  • Kurikulum Merdeka Belajar yang menekankan pembelajaran berbasis proyek dan penilaian autentik.
  • Kegiatan ekstrakurikuler dan co-curricular seperti pramuka, kewirausahaan siswa, dan pengabdian masyarakat.
  • Program magang industri dan link and match antara sekolah dan dunia kerja.

Namun, tantangan seperti keterbatasan sumber daya, pelatihan guru yang belum merata, serta resistensi terhadap perubahan metode belajar konvensional masih perlu diatasi secara sistemik.

Experiential learning menawarkan paradigma baru dalam dunia pendidikan yang menekankan bahwa belajar bukan hanya tentang menerima informasi, tetapi mengalami, merefleksi, dan menerapkan.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan semua pihak, metode ini mampu membentuk peserta didik yang mandiri, kritis, kolaboratif, dan siap menghadapi tantangan kehidupan nyata.


Berita Terkait


News Update