Obrolan Warteg: Spekulasi Reshuffle, Jangan Berlebihan

Rabu 11 Jun 2025, 08:11 WIB
Tiga pria berbincang santai di warteg sambil menanggapi isu reshuffle kabinet yang kian santer. Mereka menilai menteri yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat sebaiknya segera diganti. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Tiga pria berbincang santai di warteg sambil menanggapi isu reshuffle kabinet yang kian santer. Mereka menilai menteri yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat sebaiknya segera diganti. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Isu reshuffle kabinet dalam beberapa hari terakhir ini kian santer. Sejumlah pengamat menilai, isu akan adanya perombakan kabinet cukup beralasan dengan tujuan untuk lebih menyolidkan Kabinet Merah Putih.

Selain, mencuatnya penilaian adanya sejumlah menteri yang perlu dievaluasi karena menjadi beban presiden.

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang berlanjut pertemuan antara Mensesneg Prasetyo Hadi dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dengan Megawati, dinilai sebagai sinyal akan adanya reshuffle.

Namun, Mensesneg mengatakan pertemuan dirinya bersama Sufmi Dasco dengan Presiden ke-5 RI, Megawati pada 5 Juni 2025, tidak membahas tentang perombakan kabinet. Tetapi lebih kepada membahas masukan untuk negara, kata Mensesneg, Selasa, 10 Juni 2025.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Janganlah Mencari ‘Kambing Hitam’

Ia pun mengingatkan agar publik tidak berspekulasi berlebihan terkait waktu pergantian susunan kabinet di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Berarti dalam waktu dekat ini tidak ada reshuffle dong?," kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

"Itu yang dijelaskan secara resmi oleh pihak istana,"tambah Yudi.

"Tapi isunya santer banget ya, bahkan jauh sebelum lebaran, sebelum pertemuan Presiden Prabowo dengan Megawati," kata Heri.

"Yang namannya isu sah - sah saja. Begitu pun spekulasi

politik yang berkembang atas dasar dinamika politik yang terjadi belakangan ini," kata mas Bro.

"Dinamika yang berkembang, salah satu di antaranya munculnya usulan agar Presiden Prabowo melakukan perombakan kabinet," kata Heri.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Aksi Nyata Kurban Seribu Ekor Sapi

"Usulan itu bukannya tanpa alasan mendasar. Satu di antaranya mencuat pemilaian ada beberapa menteri yang kurang selaras dengan kebijakan presiden," kata Yudi.

"Isu yang berkembang ada tiga menteri yang pernyataannya tidak sejalan seperti apa yang sedang digelorakan pemerintah," kata Heri.

"Siapa ketiga menteri dimaksud? Kasih tahu dong bocorannya," kata Yudi.

"Tak perlu dibocorkan karena sudah ramai dibahas di ruang publik. Cari tahu saja sendiri," jelas Heri.

"Kembali ke soal reshuffle, meski banyak usulan untuk reshuffle, tetapi prerogatif ada di tangan presiden," kata mas Bro.

"Iya juga sih. Sekalipun ada desakan, jika presiden menganggap belum perlu, reshuffle tidak akan terjadi. Sebaliknya, tanpa usulan atau desakan, jika dianggap perlu reshuffle, maka akan terjadi," kata Heri.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Berani Berkorban Demi Kemaslahatan

"Yang pasti lagi, saat ini seperti dikatakan pihak istana, reshuffle kabinet bukanlah prioritas dalam waktu dekat. Sebab, pemerintah masih fokus menyelesaikan sejumlah persoalan lintas sektoral seperti bidang energi,kehutanan , lingkungan hidup dan pariwisata," urai mas Bro.

"Berarti kita nggak boleh berspekulasi ya?," tanya Yudi.

"Nggak ada larangan, yang penting jangan berlebihan dan kebablasan," jelas mas Bro. (Joko Lestari)


Berita Terkait


News Update