Tenang, fokus dan tidak panik, itulah tips yang sering disarankan ketika sedang menghadapi situasi genting. Sekalipun kapal diterjang badai, tetaplah tenang. Utamanya nahkoda dan ABK nya.
Begitu juga ketika pesawat mengalami turbulensi, pilot dan kru harus tetap tenang, konsentrasi menghadapi segala kemungkinan yang bakal terjadi, jika panik, penumpang tambah panik.
Maknanya, pemimpin pun harus tetap tenang dan fokus bagaimana mengambil kebijakan yang cepat dan tepat ketika negara menghadapi badai dan krisis.
Seperti dikatakan mantan Wapres Jusuf Kalla (JK), ibarat kapal yang sedang berada di tengah badai, seorang pemimpin harus tetap tenang dan fokus bagaimana mencari solusi agar kapalnya tidak karam.
Hal tu dikatakan Wapres ke-10 dan ke-12 RI itu ketika memberikan kuliah umum di Jakarta, Minggu, 25 Mei 2025.
Kecepatan ambil kebijakan, lanjut JK, bukan didasari dengan sikap asal berani begitu saja, melainkan butuh kejelian serta betul-betul paham akar persoalan badai yang sedang dihadapi.
“Berarti harus cepat dan tepat sasaran dalam mengambil keputusan, tidak ngasal,” kata bung Heri dalam obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Orang Jawa bilang ojo kesusu (jangan terburu – buru) lan ojo grusa – grusu (jangan gegabah),” tambah Yudi.
“Betul kalau kesusu, bisa keliru, bisa pula berakibat buruk di kemudian hari,” kata mas Bro.
“Lantas bagaimana agar tidak kesusu?,” tanya Yudi.
“Berpikir secara jernih sebelum mengambil tindakan atau keputusan. Pertimbangakan secara matang semua faktor yang ada untuk menghindari kesalahan yang tidak perlu,” kata mas Bro.
