Jangan Coba-Coba Mining Bitcoin Pakai Laptop Biasa! Ini Risiko dan Penjelasan Lengkapnya

Rabu 11 Jun 2025, 16:49 WIB
Mengapa Mining Bitcoin Tak Bisa Dilakukan dengan Laptop Rumahan? Ini Alasannya (Sumber: Pinterest)

Mengapa Mining Bitcoin Tak Bisa Dilakukan dengan Laptop Rumahan? Ini Alasannya (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Sebelum memasuki proses teknis tentang cara melakukan mining Bitcoin, penting untuk memahami definisi dasarnya. Mining Bitcoin adalah aktivitas digital yang bertujuan untuk menambahkan blok baru ke dalam sistem blockchain—buku besar publik yang mencatat seluruh transaksi Bitcoin secara transparan dan permanen.

Aktivitas ini bukan sekadar merekam data, tetapi juga melibatkan penyelesaian teka-teki matematika kompleks. Penambang (miner) berperan sebagai validator yang memastikan bahwa setiap transaksi dalam jaringan adalah sah dan bebas dari upaya penipuan. Sebagai imbalannya, penambang akan mendapatkan sejumlah Bitcoin sebagai reward dari proses verifikasi blok tersebut.

Secara analogi, proses ini menyerupai penambangan emas: hanya saja bukan menggali tanah, tetapi menyaring data dan memecahkan kode kriptografi yang rumit.

Baca Juga: Persija Jakarta Gigit Jari, Pemain Incaran Pilih Tim Promosi PSIM Yogyakarta

Perangkat Keras dan Lunak untuk Mining Bitcoin

Hardware: ASIC Miner

Untuk menambang Bitcoin secara efektif, diperlukan perangkat keras khusus yang disebut Application-Specific Integrated Circuit (ASIC). Berbeda dengan komputer biasa, ASIC dirancang untuk satu tujuan spesifik menambang Bitcoin dengan efisiensi dan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibanding GPU atau CPU.

Harga perangkat ASIC bervariasi, tergantung pada model dan daya komputasinya. Rata-rata penambang pemula perlu mengalokasikan dana belasan hingga puluhan juta rupiah untuk memulai, terutama bila ingin berkompetisi dengan jaringan penambang global yang besar.

Software: CGMiner dan BFGMiner

Setelah perangkat keras siap, penambang juga membutuhkan perangkat lunak (software) untuk menjalankan proses mining. Dua software yang paling umum digunakan adalah CGMiner dan BFGMiner. Program ini berfungsi untuk menghubungkan ASIC dengan jaringan Bitcoin dan mengelola proses penambangan secara real-time.

Tahapan Proses Mining Bitcoin

1. Transaksi Diciptakan, Belum Terkonfirmasi

Setiap kali ada transaksi di jaringan Bitcoin—misalnya, pengguna A mengirim Bitcoin kepada pengguna B—transaksi tersebut dicatat sebagai entri baru yang belum diverifikasi. Informasi ini akan memuat alamat pengirim, alamat penerima, dan jumlah yang dikirim.

2. Masuk ke Mempool

Transaksi yang belum terkonfirmasi akan masuk ke Memory Pool (Mempool)—sebuah ruang penyimpanan sementara di node para penambang. Mempool memungkinkan penambang memilih transaksi yang akan diproses menjadi blok baru. Ukurannya terbatas, biasanya hingga 300 MB, agar jaringan tetap stabil dan efisien.

3. Penyusunan Candidate Block

Penambang memilih sejumlah transaksi dari mempool untuk dikemas ke dalam blok kandidat (candidate block). Ukuran rata-rata satu blok adalah 2 MB, yang dapat menampung sekitar 2.000 transaksi. Setiap penambang memiliki versi blok yang sedikit berbeda, tergantung pada transaksi mana yang mereka pilih.

4. Proses Proof of Work (PoW)

Tahap ini merupakan inti dari penambangan Bitcoin. Penambang menjalankan mesin mereka untuk mencoba berbagai kombinasi angka acak, disebut nonce, yang dikombinasikan dengan data blok lalu diproses menggunakan algoritma SHA-256.


Berita Terkait


News Update