"Awalnya, IN itu berjanji akan mengganti uang yang kami berikan kepada dirinya, tapi sekarang IN itu kabur entah ke mana," tuturnya.
Korban lainnya, Engkus, mengaku dijanjikan oleh IN, kedua anaknya bernama, Dini dan Dina bekerja di RSUD Labuan.
Awalnya lanjut dia, bahwa dirinya bertanya kepada IN, soal lowongan pekerjaan di RSUD Labuan untuk kedua anaknya tersebut.
"Kata temen saya, nanti ditanya dulu katanya. Setelah itu, IN memberitahu kepada saya masih ada lowongan untuk dua orang wanita, bawa aja katanya datanya ke sini, nanti dimasukin," jelas dia.
Setelah menyerahkan data kedua anaknya kepada IN, Engkus menyerahkan uang sebesar Rp400 ribu kepada pelaku.
"Sebelum diminta uang, saya udah ngasih sebesar Rp400 ribu. Setelah dapat beberapa hari, IN itu minta uang lagi sebesar Rp600 ribu," katanya.
"Anak saya dijanjikan untuk bekerja bagian administrasi di RSUD Labuan. Namun sampai sekarang gak ada panggilan kerja," jelasnya.
Setelah beberapa lama kemudian tambah dia, oknum tersebut meminta uang lagi kepada dirinya sebesar Rp600 juta.
"Saya sempat menyampaikan kalau saya sudah tidak ada uang lagi. Namun IN bilang kalau tidak ada ya sudah gak bisa bekerja," tuturnya.
Baru 7 Orang Melapor
Sementara itu, Kapolsek Labuan, Kompol Yudi Suminto mengatakan, dari belasan korban, baru 7 orang korban penipuan yang melapor.
"Kemarin yang laporan ada 7 orang, kami masih mendalami laporannya," ucapnya.