Joran Anti Patah: Ketangguhan Alat Pancing dalam Menaklukkan Ikan Laut Dalam

Minggu 01 Jun 2025, 07:17 WIB
Joran anti patah melengkung tajam saat menghadapi tarikan ikan GT di laut dalam. (Sumber: Youtube/@Gemoy Mancing)

Joran anti patah melengkung tajam saat menghadapi tarikan ikan GT di laut dalam. (Sumber: Youtube/@Gemoy Mancing)

POSKOTA.CO.ID - Memancing di laut dalam merupakan tantangan tersendiri bagi para pemancing, terutama ketika berhadapan dengan ikan-ikan besar seperti Giant Trevally (GT).

Diperlukan peralatan yang mumpuni, khususnya joran yang kuat dan tahan terhadap tekanan ekstrem.

Artikel ini mengulas pengalaman memancing dengan teknik jigging di kedalaman 100–300 meter, menyoroti peran joran anti patah dalam menghadapi tarikan ikan besar.

Baca Juga: PHK Massal Usai Merger TikTok Shop dan Tokopedia, 450 Karyawan Terpaksa Dirumahkan

1. Persiapan dan Lokasi Memancing

Melansir dari channel Youtube @Gemoy Mancing Tarakan, dalam ekspedisi memancing kali ini, tim memilih lokasi spot lama yang telah terbukti produktif. Untuk efisiensi waktu, perjalanan menuju lokasi dilakukan menggunakan speed boat, menggantikan perahu tradisional yang memerlukan waktu hingga 4 jam.

Target utama adalah memancing dengan teknik jigging di kedalaman 100–300 meter, bersama Mas Hendrik dan tim.

2. Teknik Jigging: Strategi Efektif di Laut Dalam

Teknik jigging melibatkan penurunan umpan tiruan (jig) ke dasar laut, kemudian menggulungnya kembali ke permukaan dengan gerakan tertentu. Gerakan ini dirancang untuk meniru pergerakan ikan kecil yang menjadi mangsa predator. Dalam kondisi laut yang tenang seperti "cermin", teknik ini menjadi sangat efektif untuk menarik perhatian ikan-ikan besar seperti GT.

3. Ketangguhan Joran Anti Patah

Salah satu momen menegangkan terjadi saat terjadi double strike, di mana dua kail terkena ikan secara bersamaan. Joran yang digunakan, meskipun sebelumnya mengalami kerusakan, telah diganti dengan yang baru dan kembali digunakan. Ketika menghadapi tarikan kuat dari ikan besar, joran tersebut melengkung tajam namun tetap bertahan tanpa patah.

4. Variasi Jig dan Hasil Tangkapan

Setelah mencoba jig 200 gram, tim beralih ke jig 300 gram dan menggunakan joran Dublin. Perubahan ini membuahkan hasil dengan terjadinya strike dari ikan besar yang memberikan perlawanan sengit. Selain GT, tim juga berhasil menangkap kerapu dan kurisi babon, menunjukkan efektivitas variasi jig dalam menarik berbagai jenis ikan.

Baca Juga: Asyik! Nomor Kamu Terisi Saldo DANA Gratis Rp100.000 Hari Ini, Begini Cara Klaimnya

5. Umpan Cumi: Alternatif Saat Jig Kurang Efektif

Ketika jig kurang disambar, tim mencoba mengganti umpan dengan cumi. Strategi ini terbukti efektif, dengan terjadinya strike langsung setelah cumi dijatuhkan ke dasar laut. Hasilnya, tim berhasil mendapatkan kerapu sabuno yang disebut "jos gandos" oleh para pemancing.


Berita Terkait


News Update