JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemprov Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno hampir menuntaskan sebagian besar dari 40 program unggulan dalam 100 hari kerja pertama mereka.
Program-program ini menyasar isu-isu strategis di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga digitalisasi layanan publik.
Dilantik pada 3 Maret 2025, duet Pramono–Rano menjanjikan perubahan konkret di ibu kota dalam waktu cepat. Kini, menjelang akhir masa 100 hari pertama, sejumlah target telah berhasil dicapai dan mendapat apresiasi dari berbagai elemen masyarakat sipil.
Salah satu pencapaian utama ada di sektor pendidikan. Seperti program pemutakhiran data Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang diterbitkan oleh Bank DKI berhasil mengintegrasikan basis data penerima manfaat dengan sistem kependudukan dan pendidikan. Hal ini menjadi fondasi program Sekolah Gratis Berkualitas, yang kini diujicobakan di sejumlah SMA dan SMK negeri.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Lakukan Upaya Pencegahan Aset Diduduki Ormas
Tak hanya itu, transportasi umum kini dapat diakses secara gratis oleh pelajar pemegang KJP. Kebijakan ini mencakup seluruh moda transportasi milik Pemprov DKI, termasuk Transjakarta, MRT, LRT, dan JakLingko.
Langkah progresif lainnya adalah program pemutihan ijazah bagi siswa lulusan SMA/SMK yang tertahan akibat tunggakan. Hingga pekan keempat Mei, sebanyak 500 ijazah telah dikembalikan kepada pemiliknya, dengan total nilai tunggakan yang diselesaikan mencapai Rp1,69 miliar.
Program revitalisasi kantin sehat juga mulai berjalan, sejalan dengan pencanangan Jakarta sebagai Kota Global dan Berbudaya.
Di bidang kesehatan, revitalisasi RSUD Cakung menjadi rumah sakit berstandar internasional menjadi langkah strategis. Fasilitas diperbarui dan tenaga medis dilatih untuk melayani dengan standar global, termasuk penggunaan multibahasa bagi pasien asing.
Upaya ini turut didampingi dengan normalisasi kali dan anak kali Ciliwung untuk mendukung kesehatan lingkungan.
Program Pasukan Putih, yakni layanan home care gratis bagi lansia, juga telah berjalan di lima wilayah kota. Tim ini terdiri dari tenaga medis dan relawan yang memberikan pelayanan kesehatan rutin serta distribusi obat langsung ke rumah warga lanjut usia.
Baca Juga: Rumah Pompa Sunter C Diresmikan, Pemprov Jakarta Kebut Penanganan Banjir Lokal
Sementara itu, program pemutakhiran data BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) berhasil mendata ulang lebih dari 300.000 warga. Sebanyak 60.000 warga yang sebelumnya tidak terdaftar kini sudah mendapatkan jaminan kesehatan.
Program penyelesaian konflik pemukiman seperti di Kampung Bayam dan Tanah Merah menunjukkan perkembangan positif.
Pemprov memfasilitasi dialog tripartit antara warga, pengembang, dan pemerintah, menghasilkan skema relokasi berbasis kesepakatan. Pembangunan hunian sementara bagi warga terdampak telah dimulai.
Di sisi digitalisasi, aplikasi JAKI diperkuat sebagai superapps yang memudahkan akses terhadap 27 layanan publik, mulai dari pelaporan jalan rusak hingga pengajuan bantuan sosial, dalam satu platform terintegrasi.
Langkah cepat Pramono–Rano mendapat sambutan positif dari sejumlah kalangan. Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Ryan Endriyansah, menilai bahwa 100 hari kepemimpinan ini telah menunjukkan arah perubahan yang nyata.
“Kami melihat ada pola baru yang lebih mendengar dan responsif terhadap kebutuhan warga. Ini awal yang baik dan menandakan kemauan politik yang kuat untuk membenahi Jakarta dari bawah,” ujar Ryan, Kamis, 29 Mei 2025.
FPPJ juga mendukung serta mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang mendorong Bank DKI untuk melaksanakan IPO sesuai dengan kondisi pasar.