BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Di tengah kericuhan acara Bekasi Pasti Kerja Expo 2025 pada Selasa, 27 Mei 2025, para pencari kerja muda menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kebijakan pemerintah.
Salah satunya Kemala Putri, 18 tahun, lulusan SMA asal Cibarusah, yang secara tegas mengkritik program Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta.
Bantuan ini diberikan kepada 17 juta pekerja. Setiap penerima direncanakan akan mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp150 ribu per bulan.
BSU ditujukan bagi karyawan dengan penghasilan maksimal Rp3,5 juta atau setara dengan upah minimum di wilayah kota dan provinsi masing-masing.
Selain itu, sekitar 3,4 juta guru honorer juga akan menerima bantuan tersebut. Penyaluran BSU akan dilakukan selama dua bulan, yaitu pada Juni dan Juli 2025.
“Daripada nambahin bonus buat yang gajinya di bawah Rp3,5 juta, lebih baik perbanyak lapangan kerja biar yang pengangguran bisa kerja,” ujar Kemala saat ditemui di sela antrean job fair.
Kemala juga menyoroti praktik calo kerja yang makin meresahkan para pencari kerja di Kabupaten Bekasi.
Ia mengaku sering ditawari jalur “cepat” untuk diterima kerja, namun semuanya berujung penipuan.
“Calo itu banyak banget. Biasanya mereka minta bayar dulu, tapi nggak ada kejelasan. Ujung-ujungnya ditipu, nomor diblokir, orangnya nggak bisa dicari lagi,” kata dia.

Ia pun mengimbau sesama pencari kerja untuk lebih waspada dan tidak tergiur tawaran instan yang belum jelas asal-usulnya.
“Mending usaha mandiri dulu. Jangan tergoda calo. Kebanyakan nipu,” tambahnya.
Kemala yang mengaku datang sejak pukul 07.00 pagi, tetap mengantre hingga satu setengah jam untuk masuk gedung.
Baca Juga: Ribuan Pekerja di Kabupaten Tangerang Tak Dapat BSU
“Sudah antre lama, berdesakkan, dan dorong-dorongan. Harapannya sih dapat pekerjaan yang layak,” ujarnya.
Suara serupa juga datang dari Galih Setiamana, warga Cikarang Selatan yang baru lulus tahun ini.
Ia mengaku frustrasi karena belum juga mendapatkan pekerjaan meski sudah mencoba melamar beberapa kali.
“Sebelumnya saya sudah dua kali coba melamar kerja. Tapi di Bekasi ini memang susah. Semoga di job fair ini saya bisa dapat pekerjaan yang cocok,” ucapnya.
Galih menyebut sudah mendatangi sejumlah booth perusahaan besar seperti YKK dan Epson, namun hingga sore hari belum juga ada hasil. (cr-3)