POSKOTA.CO.ID - Pinjaman online (pinjol) kerap menjadi pilihan banyak orang saat membutuhkan dana cepat untuk keperluan mendesak. Dengan proses yang mudah dan pencairan instan, pinjol seolah menjadi solusi ideal bagi mereka yang terjepit finansial.
Namun, di balik kemudahannya, tersimpan risiko besar jika tidak dikelola dengan bijak, salah satunya adalah gagal bayar (galbay).
Gagal bayar bukan hanya sekadar masalah teknis pembayaran, melainkan awal dari berbagai konsekuensi serius. Banyak peminjam yang tanpa sadar melakukan kesalahan-kesalahan fatal, justru memperburuk kondisi keuangan mereka.
Alih-alih menyelesaikan masalah, langkah yang salah malah bisa menjerumuskan ke dalam lingkaran utang yang lebih dalam.
Baca Juga: Kenapa Pinjol Ilegal Meneror Kontak Anda Saat Penagihan?
Lantas, apa saja kesalahan yang harus dihindari saat mengalami gagal bayar pinjol? Daripada larut dalam kepanikan atau mengambil tindakan impulsif, peminjam perlu memahami langkah-langkah yang tepat agar tidak semakin terperosok.
Dengan pola pikir yang tenang dan strategi yang jelas, peluang untuk keluar dari masalah finansial ini tetap terbuka lebar.
Gali Lubang Tutup Lubang: Berutang Baru untuk Bayar Utang Lama
Banyak peminjam yang panik saat tagihan menumpuk, lalu mengambil pinjaman baru dari aplikasi lain untuk menutupi utang sebelumnya. Padahal, strategi ini ibarat "gali lubang tutup lubang", utang justru membengkak seperti bola salju.
Contoh kasus: Seorang nasabah gagal bayar di Pinjol A, lalu meminjam dari Pinjol B untuk melunasinya. Akibatnya, bunga berlipat dan cicilan semakin tak terkendali.
Solusinya: Hentikan kebiasaan berutang baru dan fokus pada restrukturisasi pembayaran atau negosiasi dengan kreditur.
Overthinking: Khawatir Berlebihan Justru Memicu Stres
Tekanan mental sering muncul saat gagal bayar, mulai dari ancaman debt collector hingga rasa malu. Namun, terlalu banyak memikirkan skenario terburuk hanya memperparah kesehatan mental tanpa menyelesaikan masalah.