TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Permintaan hewan kurban di Kota Tangerang, Banten, naik 10 persen jelang Idul Adha 1446 Hijriah. Demikian dikatakan Ibnu Ariefyanto, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang.
Ibnu Ariefyanto mengatakan, kenaikan ini mencapai hingga 20 ribu hewan kurban yang tersebar di 13 Kecamatan. Seperti kecamatan Pinang, Karawaci, dan Cipondoh.
“Tahun ini naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Di tahun lalu ada sekitar 16-18 ribu. Dan kenaikan tentunya masih akan bertambah secara bertahap,” ujarnya.
Sementara kenaikan hewan kurban bertambah, lapak penjualan justru mengalami penurunan. Menurutnya hal ini dapat terjadi, karena banyaknya pedagang yang memilih bekerja sama dalam satu lapak sekaligus.
Baca Juga: Diguyur Hujan, Ruang Kelas Sekolah MTs di Jiput Pandeglang Ambruk
“Kalau lapak ada 200 dan menurun, di 2024 ada 229. Kalau alasannya saya tidak tau pasti, tapi dari hasil di lapangan ada yang bersatu dalam 1 lapak. Misal dari NTT di 1 lapak itu ada 5-7 pemilik hewan kurban tapi menggunakan 1 nama saja,” jelasnya.
Sebagai bentuk persiapan, ia melanjutkan, menurunkan hingga 25 personil yang dibagi dalam 3 tim besar dan menggandeng 10 kepolisian Kota Tangerang guna menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban.
“Jadi personel yang kita turunkan ada di 13 kecamatan dan setiap hari akan menetap disana. Nanti akan dilakukan pengamatan terhadap kegiatan jual-beli,” lanjutnya.
Ia menambahkan, bahwa permintaan hewan kurban tertinggi terjadi pada tahun 2024, di mana Kecamatan Cipondoh jadi wilayah yang paling tertinggi permintaannya, mencapai hingga 3.799 ekor. Sedangkan puluhan ribu hewan kurban dinyatakan terjual habis.
Melihat lonjakan yang cukup drastis, Ibnu mengutarakan penurunan terakhir terjadi ketika pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Saat itu, hewan kurban yang tersebar di Kota Tangerang hanya mencapai 10.000 ekor dan tidak terjual habis.
“Terakhir penurunan pas Covid hanya ada 10 ribu, dan pada saat itu pedagang mengeluh pada ga habis dan rugi. Jadi hewan kurban yang tidak habis terpaksa dipotong dan dijual dengan harga murah. Namun sejak 2021 kenaikan jumlah hewan kurban perlahan naik dan stabil,” katanya.