Aksi Driver Ojol Padamkan Aplikasi, Pengamat Politik: Tuntutan Mereka Cerminan Gagalnya Negara Wujudkan Kesejahteraan

Selasa 20 Mei 2025, 16:13 WIB
Aktivitas sejumlah pengendara ojek online (Ojol) menunggu penumpang hingga terjebak kemacetan di kawasan Pancoran dan Palmerah, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Aktivitas sejumlah pengendara ojek online (Ojol) menunggu penumpang hingga terjebak kemacetan di kawasan Pancoran dan Palmerah, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

“Kita tahu bahwa Bank Dunia beberapa bulan lalu memberi data yang mencengangkan bahwa 172 juta rakyat Indonesia itu hidup di dalam kemiskinan. Faktanya, justru setelah 10 tahun angka kemiskinan bukannya berkurang tapi bertambah,” ungkap Rocky, merujuk pada kondisi selama masa pemerintahan Presiden sebelumnya, Joko Widodo.

Ia menilai bahwa ada kegagalan dalam desain kebijakan ekonomi yang menyebabkan ketimpangan terus berlanjut.

Harapannya, tema "putting people first" yang diusung Presiden Prabowo benar-benar diwujudkan dalam kebijakan nyata.

Baca Juga: Driver Ojol Demo di Patung Kuda: Nggak Ngebid Sehari Nggak Mati!

“Dalam tema itu kita harus yakinkan bahwa tuntutan para pengemudi online ini memang berbasis pada niat untuk mendorong supaya pemerintah mempercepat distribusi pendapatan, sehingga keadilan itu lebih mudah dibayangkan oleh mereka yang setiap hari ada di jalan dengan risiko tanpa jaminan kesehatan yang memadai,” ucap Rocky.


Berita Terkait


News Update