POSKOTA.CO.ID - Meskipun pemerintah dan OJK telah berupaya menertibkan pinjaman online ilegal (pinjol ilegal), masih banyak aplikasi tak berizin yang beroperasi secara diam-diam dan menawarkan pencairan dana instan, bahkan kepada nasabah dengan status data buruk di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) atau masuk kategori kol 5.
Ungkapan “data sudah busuk kol 5, manatau ada yang cair 500” menjadi jargon baru yang ramai di komunitas pencari pinjaman darurat di media sosial, terutama di Facebook dan grup Telegram.
Fenomena ini mengundang kekhawatiran karena selain melanggar regulasi, pinjaman dari aplikasi ilegal berisiko besar bagi konsumen, mulai dari penyalahgunaan data pribadi, bunga mencekik, hingga teror penagihan.
Fenomena 'Cair 500': Solusi Darurat atau Perangkap Baru?
Di tengah maraknya literasi keuangan, masih banyak masyarakat Indonesia yang terjebak dalam jeratan pinjaman online ilegal.
Melansir dari grup Facebook @Komunitas Pinjol Ungkapan viral seperti "data udah busuk kol 5, manatau ada yang cair 500" mencerminkan kondisi nyata masyarakat dengan catatan kredit buruk tetap mencoba peruntungan pada aplikasi-aplikasi pinjol ilegal yang menjanjikan pencairan cepat Rp300–Rp500 ribu tanpa syarat ketat.
"Info apk ilegal yg cair 500, data udah busuk kol 5 manatau ada" ujar @Alv***
Kategori kolektibilitas 5 atau “kol 5” dalam sistem SLIK OJK merujuk pada kondisi kredit macet di atas 180 hari. Umumnya, peminjam dalam kondisi ini akan langsung ditolak oleh aplikasi pinjol resmi.
Namun, aplikasi ilegal tetap menawarkan layanan kepada mereka karena tak menggunakan sistem penilaian kredit resmi dan hanya bermodalkan akses ke kontak, galeri, dan lokasi pengguna.
Bagaimana Aplikasi Ilegal Bisa Mencairkan Meski Data Buruk?
Aplikasi pinjaman ilegal tidak terikat pada regulasi ketat OJK maupun prinsip kehati-hatian yang dijalankan lembaga keuangan resmi. Beberapa karakteristik mereka antara lain:
- Tanpa verifikasi BI Checking/SLIK: Mereka tidak memiliki akses ke sistem OJK.
- Hanya butuh KTP dan akses HP: Tidak perlu slip gaji atau dokumen pendukung.
- Penilaian hanya berdasar perangkat: Semakin banyak kontak dan aktivitas di ponsel, dianggap semakin layak.
- Cair dalam hitungan menit: Meski hanya ratusan ribu rupiah, namun iming-iming cepat membuatnya menarik.
Sayangnya, pencairan ini disertai bunga harian tinggi, biaya admin yang dipotong di awal, serta masa tenor yang sangat pendek.