POSKOTA.CO.ID – Memancing di laut lepas memerlukan perlengkapan yang tepat agar kegiatan memancing berjalan efektif dan menyenangkan. Salah satu perlengkapan utama adalah set tackle, yaitu kombinasi antara joran dan reel.
Dalam dunia pemancingan laut, ada tiga jenis set tackle yang umum digunakan, spinning, baitcasting, dan overhead.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung pada teknik memancing dan kondisi lapangan.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui informasi selengkapnya, ya.

Set Tackle Spinning: Mudah dan Serbaguna
Jenis pertama yang paling umum digunakan adalah set tackle spinning. Banyak pemancing, terutama pemula, memilih jenis ini karena penggunaannya yang mudah, mudah ditemukan di pasaran, dan harganya pun bervariasi mulai dari yang terjangkau hingga yang premium.
“Set tackle spinning mempunyai kelebihan mudah digunakan, bahkan untuk pemula, mudah didapat, serta harga yang terjangkau, bisa digunakan di hampir semua teknik memancing, baik itu casting, jigging, dasaran, dan juga lainnya," kata Ryu Kampung, dikutip oleh Poskota dalam Kanal YouTube Ryu Kampung pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Namun, set tackle spinning juga memiliki keterbatasan. Khususnya saat memancing di laut dalam atau saat melawan ikan besar, penggunaan spinning reel bisa terasa lebih berat.
“Semakin dalam spot dan semakin besar ikan target, maka akan semakin berat pula dalam memainkan set tackle ini. Ini dikarenakan arah putaran reel spinning tidak searah dengan tarikan senar atau menyamping,” tambah Ryu Kampung.
Baca Juga: Mau Strike Terus? Ini 10 Joran Pancing Terbaik yang Terbukti Ampuh di Perairan Indonesia
Set Tackle Baitcasting: Akurasi dan Teknik Khusus
Jenis berikutnya adalah set tackle baitcasting, yang juga bisa digunakan untuk teknik jigging dan casting. Ciri khas dari set ini adalah posisi reel yang berada di atas joran, berbeda dengan spinning yang berada di bawah.
“Set tackle ini bentuk dudukannya terbalik dengan reel spinning sehingga otomatis reel-nya ada di bagian atas joran," ujar Ryu.
Penggunaan baitcasting memang memerlukan teknik dan kebiasaan tersendiri, terutama saat melakukan lemparan. Masalah umum yang sering terjadi adalah senar menjadi kusut atau backlash, terutama bagi pemula.
“Kebanyakan dari pemula biasanya akan merasakan kusut senar pada spool saat melakukan lemparan atau yang biasa disebut dengan backlash," lanjutnya.
Meski demikian, jika sudah terbiasa, baitcasting memberikan akurasi lemparan yang lebih baik, serta lebih nyaman digunakan untuk teknik jigging karena arah gulungan reel sejalan dengan tarikan senar.
Baca Juga: 11 Pemancing Asal Jakarta Nyaris Tewas Saat Kapal yang Ditumpangi Terbalik di Laut Pandeglang
Set Tackle Overhead: Kuat dan Tangguh untuk Laut Dalam
Terakhir, ada set tackle overhead atau disingkat OH, yang biasa digunakan untuk memancing di laut dalam dan menargetkan ikan-ikan besar. Reel overhead terletak di atas joran dan dirancang untuk menahan tekanan besar saat bertarung dengan ikan monster.
“Set tackle OH atau overhead, merupakan alat khusus yang digunakan untuk memancing ikan di kedalaman," ucap Ryu Kampung.
Namun, set ini tidak cocok untuk teknik casting dan biasanya dibanderol dengan harga yang lebih mahal. Selain itu, pengguna harus merapikan senar secara manual saat menggulung, karena tidak terdapat line guide.
“Kelemahan berikutnya adalah tidak ada line guide, sehingga kita harus merapikan sendiri senar saat menggulung jika mau rapi,"
Meski begitu, kekuatan dan daya tahannya menjadikan set tackle ini sebagai pilihan utama bagi pemancing profesional yang mencari tantangan lebih.
“Set tackle ini mempunyai kelebihan yaitu sangat kuat dan kokoh serta kuat untuk melawan ikan-ikan monster," tambahnya.