“Set tackle ini bentuk dudukannya terbalik dengan reel spinning sehingga otomatis reel-nya ada di bagian atas joran," ujar Ryu.
Penggunaan baitcasting memang memerlukan teknik dan kebiasaan tersendiri, terutama saat melakukan lemparan. Masalah umum yang sering terjadi adalah senar menjadi kusut atau backlash, terutama bagi pemula.
“Kebanyakan dari pemula biasanya akan merasakan kusut senar pada spool saat melakukan lemparan atau yang biasa disebut dengan backlash," lanjutnya.
Meski demikian, jika sudah terbiasa, baitcasting memberikan akurasi lemparan yang lebih baik, serta lebih nyaman digunakan untuk teknik jigging karena arah gulungan reel sejalan dengan tarikan senar.
Baca Juga: 11 Pemancing Asal Jakarta Nyaris Tewas Saat Kapal yang Ditumpangi Terbalik di Laut Pandeglang
Set Tackle Overhead: Kuat dan Tangguh untuk Laut Dalam
Terakhir, ada set tackle overhead atau disingkat OH, yang biasa digunakan untuk memancing di laut dalam dan menargetkan ikan-ikan besar. Reel overhead terletak di atas joran dan dirancang untuk menahan tekanan besar saat bertarung dengan ikan monster.
“Set tackle OH atau overhead, merupakan alat khusus yang digunakan untuk memancing ikan di kedalaman," ucap Ryu Kampung.
Namun, set ini tidak cocok untuk teknik casting dan biasanya dibanderol dengan harga yang lebih mahal. Selain itu, pengguna harus merapikan senar secara manual saat menggulung, karena tidak terdapat line guide.
“Kelemahan berikutnya adalah tidak ada line guide, sehingga kita harus merapikan sendiri senar saat menggulung jika mau rapi,"
Meski begitu, kekuatan dan daya tahannya menjadikan set tackle ini sebagai pilihan utama bagi pemancing profesional yang mencari tantangan lebih.
“Set tackle ini mempunyai kelebihan yaitu sangat kuat dan kokoh serta kuat untuk melawan ikan-ikan monster," tambahnya.