Viral! Grup 'Suka Duka' yang Serupa dengan 'Fantasi Sedarah' di Facebook Kembali Sebarkan Konten Inses

Jumat 16 Mei 2025, 15:02 WIB
Konten menyimpang di grup Facebook 'Suka Duka' picu kecaman warganet. Mirip kasus Fantasi Sedarah, ini reaksi netizen dan upaya pelaporan! (Sumber: X/@laviencapri)

Konten menyimpang di grup Facebook 'Suka Duka' picu kecaman warganet. Mirip kasus Fantasi Sedarah, ini reaksi netizen dan upaya pelaporan! (Sumber: X/@laviencapri)

Banyak netizen menilai konten semacam ini tidak hanya melanggar norma sosial, tetapi juga berpotensi melanggar hukum. Sejumlah pengguna medsos mendesak kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan terkait grup tersebut.

“@DivHumas_Polri Pak, tolong dong ditindak ini terkait FB. Pelecehan seksual begini,” tulis salah satu netizen.

Baca Juga: Geger! Grup Facebook Fantasi Sedarah Ditemukan Beranggotakan Puluhan Ribu Orang Penyuka Inses, Sahroni: Menjijikkan

Efek Domino dari "Fantasi Sedarah"

Ini bukan pertama kalinya Facebook dihujani kritik karena membiarkan grup bermuatan konten asusila. Sebelumnya, grup "Fantasi Sedarah" juga sempat viral dengan konten serupa, yang dinilai bertentangan dengan nilai moral, agama, dan hukum Indonesia.

Kemunculan kembali grup semacam ini mempertegas kegagalan sistem moderasi Facebook dalam menindak konten berbahaya. Padahal, platform medsos seharusnya memiliki mekanisme pelaporan dan penghapusan konten yang lebih responsif.

Baca Juga: Viral! Grup Facebook yang Berisikan Anggota Hingga Puluhan Ribu Bagikan Konten Pelecehan Seksual Dalam Keluarga, Bikin Netizen Geram!

Belum Ada Tanggapan Resmi

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang mengenai tindakan terhadap grup "Suka Duka". Namun, fenomena ini semakin mendesak perlunya:

  1. Pengawasan lebih ketat dari pemerintah terhadap konten medsos.
  2. Kolaborasi antara platform dan penegak hukum untuk memblokir grup bermuatan pelecehan seksual.

Kasus "Suka Duka" dan "Fantasi Sedarah" bukan sekadar masalah konten tidak pantas, melainkan ancaman serius terhadap moral publik dan keamanan digital.

Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan memicu munculnya lebih banyak grup serupa yang merusak tatanan sosial.


Berita Terkait


News Update