POSKOTA.CO.ID - Dalam rangkaian kegiatan bertajuk 'Abdi Nagri Nganjang Ka Warga', Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan kerja ke Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu pada Rabu malam, 14 Mei 2025.
Kunjungan tersebut disambut antusias oleh ribuan warga yang memadati Lapangan Sepak Bola Putra Mina, lokasi utama pelaksanaan kegiatan.
Momen menarik terjadi saat Dedi Mulyadi berinteraksi langsung dengan masyarakat.Dikenal dengan sapaan 'Bapak Aing' di wilayah Sunda, Dedi penasaran bagaimana warga Indramayu memanggilnya dalam konteks lokal. Pertanyaan tersebut dijawab lantang oleh warga, “Bapak Reang!”
Dalam bahasa daerah Indramayu, 'reang' atau 'kula' bermakna 'saya'. Artinya setara dengan kata 'aing' dalam Bahasa Sunda. Perubahan sapaan ini mencerminkan penghormatan masyarakat lokal terhadap pemimpin yang hadir langsung di tengah mereka.
Baca Juga: Fito Ditapradja Dituding Sindir Dedi Mulyadi, Klarifikasinya Bikin Warganet Makin Penasaran
Panggilan Baru Dedi Mulyadi
Sapaan 'Bapak Reang' tak sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga menunjukkan upaya warga dalam mempersonalisasi kehadiran pemimpin mereka.
Bahasa menjadi sarana perekat kultural yang efektif untuk membangun kedekatan antara pemimpin dan masyarakat.
Fenomena ini mencerminkan nilai-nilai egaliter dalam kepemimpinan Dedi Mulyadi yang dikenal dekat dengan akar budaya lokal.
Dedi pun memuji kekayaan budaya Indramayu, khususnya saat menyaksikan pertunjukan tari topeng dalam pembukaan acara.
Baca Juga: Putra Dedi Mulyadi Lamar Putri Karlina, Berapa Gaji Maula Akbar Sebenarnya?
Menurutnya, tarian tersebut tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mengandung nilai filosofi yang kuat.