"Contohnya, yang akan bepergian jauh, yang akan bekerja yang akan mencari nafkah untuk keluarganya dan lain-lain. Kami semua merasakan kesulitan itu," ucap dia.
Apalagi lanjut dia, dengan kondisi cuaca pada saat ini yang sering turun hujan, yang menyebabkan jalan menjadi licin. Bahkan tak jarang, banyak korban kecelakaan yang dikarenakan jalan rusak, licin bahkan bebatuan yang berserakan di sepanjang jalan tersebut.
"Mungkin itu saja video yang saya sampaikan pada kali ini. Tujuan dibuatnya video ini tidak sama sekali dan tidak pernah ada niatan untuk menyinggung pihak manapun. Karena ini murni cerita, keluh kesah saya dan teman-teman saya bagaimana kami kesulitannya saat melintasi jalan di kampung kami," ucapnya.
Baca Juga: Alasan Efisiensi, Bupati Pandeglang Ajukan Penangguhan Iuran BPJS Kesehatan Kades dan Perangkat Desa
Plt. Camat Cigeulis, Hafid menyebut, jalan yang rusak sekitar 5 km. Menurutnya, 80 persen masih dalam kondisi rusak.
"Kondisi jalan itu di Desa Ciserehen, namun sekolah siswi itu adanya di Karyabuana. Jadi akses jalan itu jalur Desa Ciserehen menuju Karyabuana," ucap dia.
Hafid juga mengaku, jalan tersebut berstatus jalan poros desa. Namun, pihak desa tidak bersedia untuk memperbaiki jalan.
"Dulu juga sebagian sempat dibangun melalui program Jalan Kabupaten Mantap Betul (Jakamantul). Tapi hanya sekitar 500 meter yang dibangun," ucapnya.
Baca Juga: SPPG Pandeglang Sebut Kerja Sama dengan Pemasok Bahan MBG tanpa Kontrak
Ia menuturkan, usulan perbaikan jalan sudah sering dilakukan, seperti lewat Musrenbang Desa, Kecamatan hingga Musrenbang Kabupaten.
"Kalau usulan audah sering dilakukan, tapi saya gak tahu kapan jalan itu dibangun," ucap dia.