POSKOTA.CO.ID - Menanggapi pesan dari debt collector (DC) pinjaman online (pinjol) ternyata bukan solusi. Justru, menurut para korban, hal itu bisa membuka celah baru yang berujung pada penipuan dan tekanan psikologis.
“Saya memang punya utang, saya akui salah. Tapi setelah saya balas-balas chat dari DC, ternyata enggak ada keringanan sama sekali,” ujar pengisi suara dari channel YouTube Fintech ID dikutip Poskota Jumat, 9 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa semakin aktif membalas, justru dirinya semakin ditekan dengan ancaman dan permintaan yang tidak masuk akal.
Tak hanya itu, korban juga mengungkapkan bahwa tidak semua yang mengaku sebagai DC benar-benar legal.
“Ada yang ngakunya dari pinjol resmi, tapi enggak punya surat tugas, enggak terdaftar di OJK. Mereka hanya penipu,” jelasnya.
Baca Juga: Ini Hal yang Diincar DC Pinjol ke Kontak Darurat saat Anda Galbay
Modusnya beragam, mulai dari meminta transfer ‘biaya negosiasi’, ‘biaya transport’, hingga janji-janji akan membantu meringankan utang yang ternyata palsu.
“Ujung-ujungnya malah saya yang ditipu, disuruh transfer ini-itu, katanya buat bantu bayar cicilan. Tapi kenyataannya malah tambah rugi,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan, sebaiknya tidak perlu terlalu sering membalas atau bahkan curhat tentang kondisi pribadi.
“Mereka itu enggak benar-benar peduli. Mereka bisa aja pakai informasi pribadi kita buat nyari titik lemah, supaya kita makin stres dan cari utangan lagi. Dari satu pinjol, bisa nambah jadi lima,” tuturnya.
Bagi mereka yang baru pertama kali gagal bayar (galbay), korban menyarankan untuk tetap tenang dan fokus.
Baca Juga: Wajib Diwaspadai, Ternyata Begini Cara Pinjol Ilegal Dapat Data Pribadi Masyarakat
“Jangan tambah beban dengan gali lubang tutup lubang. Kalau memang belum bisa bayar, jujur aja sekali, minta waktu. Enggak usah cerita kondisi keluarga, itu malah bahaya,” pesannya.
Ia pun menutup dengan semangat positif.
“Fokus aja pada aktivitas kalian, ibadah diperbanyak, doa juga. Itu bisa bikin hati tenang. Percaya deh, semua pasti ada jalan keluarnya.” Pungkasnya.