POSKOTA.CO.ID - Suasana di Lapangan Santo Petrus pada Rabu malam terasa penuh harap dan keheningan. Ribuan umat Katolik dari berbagai penjuru dunia berkumpul, menatap penuh harap ke arah cerobong asap yang menjulang dari atap Kapel Sistina, pusat konklaf pemilihan Paus baru.
Tepat saat malam menjelang, asap hitam mengepul dari cerobong tersebut. Asap tersebut, dalam tradisi Gereja Katolik Roma, menandakan bahwa pemungutan suara putaran pertama konklaf belum berhasil mencapai konsensus untuk memilih pengganti Paus Fransiskus.
Simbolisme Asap dalam Konklaf
Tradisi asap dari Kapel Sistina memiliki makna sakral dan simbolik yang dalam. Asap hitam (fumata nera) menandakan pemungutan suara belum mencapai dua pertiga mayoritas, sehingga Paus baru belum terpilih.
Baca Juga: Baru Sehari Nikah, Luna Maya Kena Nyinyir Netizen Karena Cara Wudhunya
Sebaliknya, jika Paus telah terpilih, asap putih (fumata bianca) akan membumbung tinggi mengirim pesan ke seluruh dunia: Habemus Papam (Kita memiliki Paus).
Konklaf dimulai sekitar pukul 16.00 waktu setempat, namun asap hitam baru muncul lebih dari tiga jam kemudian menunjukkan lamanya perdebatan dalam pemungutan suara pertama.
Ini lebih lambat dibandingkan konklaf 2013, saat pemungutan suara pertama menghasilkan asap hanya dalam dua jam.
Menanti Kepulan Putih: Harapan Ribuan Umat
Kamis, 8 Mei 2025, umat Katolik terus memadati Lapangan Santo Petrus. Meski belum ada tanda-tanda terpilihnya Paus baru, mereka tetap menanti dengan penuh iman dan doa.
Suasana dipenuhi keheningan, simbolisasi dari kekhidmatan proses pemilihan yang berlangsung di balik pintu-pintu tertutup Kapel Sistina.
Sebagaimana diketahui, hanya para Kardinal di bawah usia 80 tahun yang memiliki hak suara. Mereka berkumpul dalam kerahasiaan penuh, dilarang membawa alat komunikasi, dan bersumpah untuk menjaga kerahasiaan hasil konklaf.
Sejarah Durasi Konklaf: Dari Hitungan Jam hingga Bertahun-tahun
Durasi konklaf dalam sejarah sangat bervariasi. Pada tahun 1271, Paus Gregorius X terpilih setelah proses selama 2 tahun dan 2 bulan konklaf terlama dalam sejarah Gereja Katolik.