Sekali data ini bocor atau diretas risikonya sangat besar, di antaranya:
Pencurian Identitas Keuangan
Penjahat siber bisa menggunakan data ini untuk membobol rekening, menyalahgunakan kartu kredit, atau mengajukan pinjaman.
Baca Juga: Di Balik Inovasi World App: Ancaman Privasi yang Memicu Pelarangan Global
Penipuan Identitas Digital
Dengan iris mata seseorang, verifikasi di berbagai layanan digital dapat dimanipulasi.
Kejahatan Fisik
Data biometrik juga bisa digunakan untuk menyusup ke area terbatas atau menyamar sebagai orang lain.
TrustCloud mengibaratkan bahwa menyerahkan pindaian iris mata setara dengan memberikan dokumen identitas pribadi tanpa pengaman.
Baca Juga: WorldCoin Dihentikan Kominfo! Siapa Pemiliknya dan Mengapa Pindai Retina Dihargai Rp800 Ribu?
Dugaan Eksploitasi Data
Sebuah investigasi yang dirilis MIT Technology Review pada tahun 2022, mengungkap dugaan bahwa World App telah mengumpulkan data biometrik dari kelompok rentan di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Metode promosi yang digunakan pun berbeda di tiap negara. Di Indonesia, imbalan berupa uang tunai ditawarkan.
Di Sudan, pengguna ditawari hadiah seperti AirPods. Namun, satu pola yang konsisten adalah pemanfaatan kelompok masyarakat rentan sebagai target utama pengumpulan data.
Baca Juga: Pindai Iris Mata di Worldcoin dan WorldID Meresahkan, Polri Siap Ambil Langkah Hukum
Apakah World App Aman Digunakan?
Meski World App mengklaim menggunakan teknologi enkripsi dan zero-knowledge proofs untuk menjaga privasi pengguna, banyak pihak tetap mempertanyakan transparansi, keamanan, serta potensi penyalahgunaan data biometrik yang telah terkumpul.