Baznas Ajak Seluruh LAZ di Indonesia Perkuat Kolaborasi Atasi Kemiskinan

Selasa 06 Mei 2025, 21:36 WIB
Baznas Development Forum bertajuk Upaya Pengentasan Kemiskinan di Tengah Gejolak Ekonomi Global, yang digelar di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025. (Sumber: Dok. Baznas)

Baznas Development Forum bertajuk Upaya Pengentasan Kemiskinan di Tengah Gejolak Ekonomi Global, yang digelar di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025. (Sumber: Dok. Baznas)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak seluruh Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia untuk memperkuat kolaborasi dalam pengentasan kemiskinan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Ajakan tersebut disampaikan Ketua Baznas, Noor Achmad dalam pembukaan BAZNAS Development Forum bertajuk Upaya Pengentasan Kemiskinan di Tengah Gejolak Ekonomi Global, yang digelar di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

Noor menekankan, pentingnya sinergi antara BAZNAS dan seluruh LAZ dalam memperjelas peran masing-masing, terutama memperkuat identifikasi terhadap kelompok penerima zakat (mustahik) dan pemberi zakat (muzaki).

“Banyak pengangguran dan PHK, itulah yang terjadi di Indonesia dan kita tidak bisa menghindari itu. Maka yang perlu kita lakukan adalah kita harus benar-benar bisa membagi peran antara BAZNAS dengan seluruh LAZ, khususnya dalam mencermati dan melihat di mana muzaki dan mustahik,” kata Noor dalam keterangan resmi, Selasa, 6 Mei 2025.

Baca Juga: Baznas Kembali Berikan Layanan Kesehatan Mata dan Vaksinasi Influenza Gratis bagi Mustahik

Noor juga mendorong peninjauan ulang terhadap kriteria mustahik dan muzaki berdasarkan pendekatan fikih kontemporer. Menurutnya, pendekatan ini penting agar distribusi zakat lebih tepat sasaran dan kontekstual dengan kondisi masyarakat saat ini.

“Jangan sampai gerakan zakat ini nanti kemudian dianggap membosankan dan dianggap ada satu perang untuk mendekati muzaki maupun mendekati mustahik, khususnya muzaki,” katanya.

Menurutnya, langkah ini diharapkan seluruh LAZ di Indonesia bersinergi dalam berbagi peran dengan pemerintah menyukseskan program Asta Cita, terutama pada bidang penurunan kemiskinan ekstrem.

"Bagaimana kita semuanya memahami bahwa gerakan zakat adalah gerakan yang tidak hanya pendekatan-pendekatan kemanusiaan, tetapi pendekatan-pendekatan ketuhanan. Ini yang sering kami sampaikan bahwa gerakan zakat bukanlah antroposentrisme, tetapi antroposentrisme transendental,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Tunaikan Zakat Fitrah Online 2025, Bisa lewat BAZNAS atau Lembaga Resmi Lainnya

Sementara itu, Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan menyoroti dampak ekonomi global yang kian terasa, mulai pelemahan sektor ekspor-impor hingga gelombang PHK di sejumlah sektor industri.

Berita Terkait

News Update