"Kalo kondom aja belum efektif, apalagi ngarep vasektomi mas," tambahnya.
Ia pun menduga bahwa tumbuhnya stigma masyarakat terhadap kondom dalam melakukan hubungan suami istri berpengaruh pada membebankan KB ke pihak wanita.
"Jadi mreka membebankan kb ini ke cewe doang, kaya IUD dan pil hormonal," ungkapnya.
Selanjutnya, Dokter Tirta pun berpendapat bahwa edukasi mengenai vasektomi akan lebih sulit dibandingkan dengan kondom.
Lantaran vasektomi membutuhkan prosedur operasi meskipun minim efek samping.
"Nah. Soale edukasi vasektomi lebh ribet, karena ada tindakan Operasi. Walau minimal side effect," katanya memungkasi.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak pemerintah mengenai usulan Dedi Mulyadi soal vasektomi.