POSKOTA.CO.ID - Cicilan tenor panjang adalah fasilitas yang memungkinkan peminjam untuk membayar tagihan pinjaman online secara bertahap dalam jangka waktu yang lebih lama, biasanya berkisar dari 6 bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada kebijakan platform.
Berbeda dengan pembayaran sekaligus atau cicilan jangka pendek, tenor panjang memberikan keringanan berupa angsuran bulanan yang lebih kecil, sehingga beban keuangan bulanan menjadi lebih ringan.
Fasilitas ini sering ditawarkan oleh platform pinjol berizin resmi untuk membantu peminjam yang kesulitan melunasi tagihan tepat waktu.
Namun, tidak semua platform pinjol menyediakan fasilitas ini, dan syaratnya bisa berbeda-beda, seperti riwayat pembayaran yang baik atau kesediaan membayar biaya tambahan.
Baca Juga: Kenali Ciri Nomor HP Anda Disadap Pinjol Ilegal, Cek Cara Mengatasinya dengan Mudah!
Keuntungan Memilih Cicilan Tenor Panjang
Memilih cicilan dengan tenor panjang untuk membayar tagihan pinjol dapat memberikan beberapa manfaat, terutama bagi peminjam yang sedang menghadapi kendala keuangan.
- Pertama, angsuran bulanan yang lebih kecil memungkinkan peminjam untuk mengatur anggaran dengan lebih fleksibel.
- Kedua, cicilan tenor panjang dapat mencegah peminjam jatuh ke dalam jerat denda atau bunga keterlambatan.
- Selain itu, beberapa platform pinjol menawarkan kemudahan dalam proses pengajuan cicilan, sehingga peminjam tidak perlu melalui prosedur yang rumit untuk mendapatkan keringanan ini.

Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
Meskipun cicilan tenor panjang terlihat menarik, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan.
Salah satu risiko utama adalah akumulasi bunga atau biaya administrasi yang lebih besar. Karena jangka waktu pembayaran diperpanjang, total jumlah yang harus dibayar sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan melunasi tagihan sekaligus atau dalam tenor pendek.
Misalnya, pinjaman Rp5 juta dengan tenor 12 bulan mungkin memiliki bunga total yang lebih besar dibandingkan tenor 3 bulan.
Peminjam perlu memastikan bahwa mereka mampu memenuhi kewajiban bulanan tanpa mengorbankan kebutuhan pokok.
Risiko lainnya adalah potensi ketergantungan pada pinjaman baru untuk menutupi cicilan lama, yang dapat memicu lingkaran utang yang sulit diatasi.