Ada Septic Tank, Warga Kali Cideng Tak Takut Cemari Lingkungan

Sabtu 03 Mei 2025, 20:42 WIB
Gubernur Jakarta, Pramono Anung saat meninjau SPALD di permukiman padat penduduk di kawasan Cideng, Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Gubernur Jakarta, Pramono Anung saat meninjau SPALD di permukiman padat penduduk di kawasan Cideng, Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Harapan lama warga bantaran Kali Cideng, Jakarta Pusat, akhirnya mulai terwujud.

Setelah puluhan tahun hidup tanpa septic tank, mereka kini tidak takut lagi cemari lingkungan dan mulai menikmati fasilitas sanitasi layak berkat program pemerintah.

Warga yang sebelumnya bergantung pada aliran kali untuk pembuangan limbah, kini mulai merasakan perubahan yang tak hanya menyentuh fisik, tetapi juga menyentuh harga diri.

Agus, 28 tahun, warga generasi kedua yang lahir dan besar di kawasan tersebut, menyebut bantuan ini sebagai titik balik lingkungan tempat tinggalnya.

Baca Juga: DPRD Jakarta: Percepat Perluasan Jaringan IPAL dan Subsidi Pembangunan Septic Tank Komunal

“Jujur aja, dari kecil saya udah biasa lihat air limbah dan tinja langsung ngalir ke kali. Memang malu kalau diceritain ke orang luar, tapi itu kenyataannya. Sekarang kami lebih tenang, udah punya septic tank sendiri,” kata Agus, 28 tahun, Sabtu, 3 Mei 2025.

Menurut Agus, selama ini banyak warga yang terpaksa membuang limbah rumah tangga dan tinja ke kali karena memiliki keterbatasan dalam biaya dan luas lahan.

“Bikin septic tank itu mahal. Belum lagi tanah kami sempit banget. Tapi sekarang, dengan bantuan ini, kami bisa punya pembuangan sendiri. Kami ngga perlu khawatir lagi," ujarnya.

Hal serupa disampaikan Warno, 37 tahun, seorang buruh harian yang tinggal tak jauh dari jembatan Cideng. Ia mengaku rumahnya menjadi salah sebuah dari sepuluh rumah yang mendapat bantuan septic tank.

Baca Juga: Warga Buang Limbah Tinja ke Kali, DPRD Jakarta Desak Septic Tank Komunal Dibangun

“Awalnya septic tank mau dibikin di luar rumah, tapi lahannya sempit banget. Jadi dibikinnya dekat dapur. Tapi ya nggak apa-apa, yang penting baunya nggak nyebar dan rumah jadi lebih bersih," kata Warno, 37 tahun, Sabtu, 3 Mei 2025.

Berita Terkait

News Update