Namun massa tak menyangka jika aspirasi yang mereka suarakan justru malah tidak bisa disampaikan alias mendapatkan batasan.
"Kita ada tuntutan salah satunya kan hukum mati koruptor, rakyat menjadi hakim," ucapnya.
Ia pun menanggapi buruh yang merayakan May Day di dalam kawasan Monas, yang mendengar sambutan dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurut dia, itu hanyalah kegiatan seremonial yang sangat kental dengan muatan politis.
Bahkan Ilham menganggap jika buruh yang mengikuti Hari Buruh di dalam kawasan Monas itu bukan representasi buruh sesungguhnya.
"Itu sih seremonial aja sih, kita tau yang di dalam itu kan serikat kuning kan, bukan representasi dari buruh sesungguhnya, gitu," tuturnya.
"Itu kan cuma mereka enggak mewakili dari buruh sebenarnya. Itu hanya ambisi dari elitnya aja sebenarnya yang pengen dekat sama kekuasaan," tambah Ilham.
Ilham menambahkan, massa dari KBBI sengaja mengunakan topeng joker karena mereka merasa korban dari sistem yang menindas. Soson joker diketahui korban kekerasan yang menindas.
"Nah buruh juga sama kan, buruh kan korban sistem yang menindas. Jadi kita merasa ada kesamaan dengan joker," ucap dia.