"Jangan gitu Pak, saya kerja di sini," kata sekuriti.
Tetap memaksa untuk bertemu, pria itu justru mengancam sekuriti akses jalan di depan perusahaan akan ditutup.
Ia juga mengaku bahwa dirinya memegang daerah kekuasaan dan memiliki massa yang cukup banyak di wilayah Cikiwul.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Tidak Toleransi Aksi Pemalakan THR
"Lu makan, ber** di sini engak hargain gue lu. Kalau lu pengen tahu, gue jagoan yang megang Cikiwul, massa gue bantak. Kalau gue tutup jalan depan bisa bergerak?," katanya.
Preman itu mengaku baru pertama kali harus turun ke lapangan seusai anak buahnya melaporkan gagal untuk menemui pimpinan perusahaan tersebut.
"Gue selama ini enggak pernah turun, yang turun anak buah gue. Sekarang gue turun pengen tahu bukti ternyata gini. Enggak ngehargain lingkungan, di sini gue yang megang pabrik semua," ucapnya dengan lantang.
Ia pun mengeluarkan sebuah surat dengan amplop putih yang diduga surat permohonan THR yang tidak diterima oleh perusahaan.
Baca Juga: Polri Ancam Tindak Tegas Preman Berkedok Ormas yang Ganggu Investasi
"Bos lu siapa, enggak mau kenal gua ya kan. Gua pengen yang punya pabrik ini keluar. Punya orang-orang di acc, yang gua kagak," katanya.
